Rabu, 02 Oktober 2024

E1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP : "MENGGALI PROSES KOGNITIF DALAM PENGENALAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN PADA STARTUP DIGITAL"

 

"Menggali Proses Kognitif Dalam Pengenalan Peluang Kewirausahaan Pada Startup Digital"

PSIKOLOGI INOVASI

MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.


Chornelia Minar Tampubolon

22310410078

Psikologi SJ


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER 2024


Topik

Psikologi Peluang Kewirausahaan: Proses Kognitif Pengusaha Startup Digital dalam Opportunity Recognitio

 

Variabel

Variabel Independen: Proses kognitif dalam pengenalan peluang.

Variabel Dependen: Kemampuan pengusaha digital dalam mengenali peluang kewirausahaan

 

Sumber

Jurnal Psikologi, Volume 46, Nomor 1, 2019, oleh Sadida Fatin Aruni dan Rahmat Hidayat dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. DOI: 10.22146/jpsi.34608.


Permasalahan

bagaimana pengusaha startup digital mengenali peluang di tengah rendahnya persentase kewirausahaan di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.


Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap proses kognitif yang terjadi ketika pengusaha, khususnya pendiri startup digital, melakukan identifikasi peluang kewirausahaan melalui analisis kognitif.


Isi

menjelaskan bahwa meskipun banyak penelitian sebelumnya berfokus pada karakteristik personal pengusaha, jantung dari kewirausahaan sebenarnya terletak pada kemampuan untuk mengenali peluang. Penelitian ini mendalami bagaimana pengusaha menggunakan proses kognitif untuk membangun hubungan antara permintaan pasar dan teknologi.

 

Metode

Penelitian ini menggunakan think aloud protocol (Someran, Barnard, & Sandberg,1994) untuk mendapatkan data. Dalam metode think aloud protocols partisipan diminta terus berbicara, mengutarakan pikiran apapun yang terlintas sambil mengerjakan tugas yang diberikan. Proses ini tidak menggunakan interupsi atau suggestive prompts sehingga partisipan didorong untuk memberikan narasi dari proses berpikirnya serta menghindari interpretasi dari yang dia lakukan, partisipan hanya berkonsentrasi pada tugas yang diberikan.

 

Hasil

Temuan pertama dari kategorisasi attention focus ditemukan bahwa partisipan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendiskusikan pasar (demand) daripada teknologi yang disajikan (supply). Temuan kedua, menariknya secara spontan atau tanpa instruksi, proporsi terbesar dari verbalisasi partisipan saat melakukan opportunity recognition difokuskan pada teknologi dan pasar sekaligus (pasar- teknologi), yaitu pernyataan-pernyataan yang maknanya mengandung hubungan- hubungan antara teknologi yang disajikan dan  pasar  untuk  mangaplikasikan teknologi tersebut sebesar 39,21%.

Selanjutnya pada temuan ketiga dapat dilihat bahwa pengusaha lebih menggu- nakan proses structural relationship diban- dingkan  dengan  superficial  features  dari hasil analisis keduabelas protokol. Pengusaha menggunakan proses reasoning superficial features hanya secara moderat dengan  rata-rata  cakupan  sebesar  5,83%.

 

 

Diskusi

Diskusi dalam penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman tentang proses kognitif dalam kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana pengusaha muda dapat lebih baik mengenali peluang dengan memanfaatkan proses kognitif yang tepat. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan dalam mengenali peluang, dengan pendekatan yang tepat, potensi kewirausahaan dapat ditingkatkan di Indonesia.

 




0 komentar:

Posting Komentar