"Menggali Proses Kognitif Dalam Pengenalan
Peluang Kewirausahaan Pada Startup Digital"
PSIKOLOGI INOVASI
MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Chornelia Minar Tampubolon
22310410078
Psikologi SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER 2024
Topik |
Psikologi Peluang Kewirausahaan:
Proses Kognitif Pengusaha Startup Digital
dalam Opportunity Recognitio
|
Variabel
|
Variabel Independen: Proses kognitif dalam
pengenalan peluang. Variabel Dependen: Kemampuan pengusaha digital
dalam mengenali peluang kewirausahaan |
Sumber |
Jurnal Psikologi,
Volume 46, Nomor 1, 2019, oleh Sadida Fatin Aruni dan Rahmat Hidayat dari
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. DOI: 10.22146/jpsi.34608. |
Permasalahan |
bagaimana
pengusaha startup digital mengenali peluang di tengah rendahnya persentase
kewirausahaan di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengungkap proses kognitif yang terjadi ketika pengusaha,
khususnya pendiri startup digital, melakukan identifikasi peluang
kewirausahaan melalui analisis kognitif. |
Isi |
menjelaskan bahwa
meskipun banyak penelitian sebelumnya berfokus pada karakteristik personal
pengusaha, jantung dari kewirausahaan sebenarnya terletak pada kemampuan
untuk mengenali peluang. Penelitian ini mendalami bagaimana pengusaha
menggunakan proses kognitif untuk membangun hubungan antara permintaan pasar
dan teknologi.
|
Metode
|
Penelitian ini
menggunakan think aloud protocol (Someran, Barnard, & Sandberg,1994)
untuk mendapatkan data. Dalam metode
think aloud protocols partisipan diminta terus berbicara, mengutarakan pikiran
apapun yang terlintas sambil mengerjakan tugas yang diberikan. Proses ini tidak
menggunakan interupsi atau suggestive prompts sehingga partisipan didorong
untuk memberikan narasi dari proses berpikirnya serta menghindari interpretasi
dari yang dia lakukan, partisipan hanya berkonsentrasi pada tugas yang
diberikan.
|
Hasil |
Temuan pertama dari kategorisasi attention focus ditemukan bahwa partisipan menghabiskan
lebih banyak waktu
untuk mendiskusikan
pasar (demand) daripada teknologi yang
disajikan (supply). Temuan
kedua, menariknya secara spontan atau tanpa instruksi,
proporsi terbesar dari verbalisasi partisipan
saat melakukan
opportunity recognition difokuskan pada
teknologi dan pasar sekaligus (pasar- teknologi), yaitu pernyataan-pernyataan
yang maknanya mengandung hubungan-
hubungan antara teknologi yang
disajikan dan pasar untuk mangaplikasikan
teknologi tersebut sebesar 39,21%.
Selanjutnya pada temuan ketiga dapat dilihat bahwa
pengusaha lebih menggu- nakan proses structural relationship diban-
dingkan dengan superficial
features dari hasil analisis
keduabelas protokol. Pengusaha menggunakan proses reasoning superficial
features hanya secara moderat dengan
rata-rata cakupan sebesar
5,83%.
|
Diskusi |
Diskusi dalam
penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman tentang proses kognitif dalam
kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini memberikan
wawasan baru mengenai bagaimana pengusaha muda dapat lebih baik mengenali
peluang dengan memanfaatkan proses kognitif yang tepat. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan dalam mengenali peluang, dengan
pendekatan yang tepat, potensi kewirausahaan dapat ditingkatkan di Indonesia.
|
0 komentar:
Posting Komentar