CARA MENINGKATKAN RESILIENSI DIRI
Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk bangkit kembali dari situasi sulit dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Grotberg (2003) mendefinisikan resiliensi sebagai kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi, dan menjadi kuat atas kesulitan yang dialaminya. Sementara itu, menurut Reivich dan Shatte (2002), resiliensi adalah kapasitas untuk merespons secara sehat dan produktif ketika menghadapi kesulitan atau trauma.
Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, memiliki resiliensi yang kuat menjadi semakin penting. Ada Beberapa tips yang efektif untuk meningkatkan resiliensi diri:
Tips Pertama :
1. Membangun Hubungan yang Positif
Connor dan Davidson (2003) menekankan pentingnya membangun dan memelihara hubungan yang supportif dengan keluarga, teman, dan komunitas. Dukungan sosial yang kuat dapat menjadi sumber kekuatan ketika menghadapi kesulitan. Individu yang memiliki jaringan sosial yang kuat cenderung lebih resilien karena memiliki sistem pendukung yang dapat diandalkan saat menghadapi tantangan.
2. Mengembangkan Pola Pikir Positif
Seligman (2011) mengemukakan bahwa optimisme merupakan komponen penting dalam membangun resiliensi. Mengembangkan pola pikir positif tidak berarti mengabaikan realitas, tetapi lebih kepada kemampuan untuk melihat peluang dan solusi di tengah kesulitan. Praktik mindfulness dan meditasi dapat membantu mengembangkan perspektif yang lebih seimbang dalam menghadapi tantangan.
3. Menetapkan Tujuan yang Realistis
Masten (2001) menyarankan bahwa penetapan tujuan yang realistis dan terukur dapat membantu membangun resiliensi. Dengan memecah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang dapat dicapai, seseorang dapat membangun rasa percaya diri dan kompetensi secara bertahap.
4. Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi merupakan komponen penting dari resiliensi. Luthar (2006) menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan pemecahan masalah sebagai cara untuk meningkatkan resiliensi.
5. Mengembangkan Spiritualitas
Penelitian yang dilakukan oleh Pargament dan Cummings (2010) menunjukkan bahwa spiritualitas dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Spiritualitas memberikan makna dan tujuan yang lebih besar, yang dapat membantu seseorang tetap teguh dalam menghadapi tantangan.
Tips kedua
Mengapa kita harus Bulid Reselince? Karena kalau resiliensi kita tinggi, kita bisa menghadapi masa-masa sulit dalam hidup. Meskipun dijatuhin tetep bisa balik seperti semula, selalu bisa bangkit ke arah yang lebih baik, bisa mengelola stress, tidak gampang overthingking dan tidak gampang down pas ngehadepin masalah.
Mengembangkan Sikap Positif: Memiliki pandangan positif terhadap kehidupan membantu individu untuk melihat tantangan sebagai bagian dari proses belajar. Mengubah pola pikir dari "Saya tidak bisa" menjadi "Saya akan mencoba" dapat meningkatkan kemampuan untuk bertahan.
Kesimpulan :
Membangun resiliensi adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan resiliensi, kita dapat mengatasi kesulitan dengan lebih baik, menjaga kesehatan mental yang optimal, serta membangun hubungan sosial yang kuat. Melalui sikap positif, dukungan sosial, pengelolaan stres, pembelajaran dari pengalaman, dan penetapan tujuan, kita dapat meningkatkan kemampuan kita untuk bertahan dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk berinvestasi dalam pengembangan resiliensi demi kesejahteraan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Refernsi :
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new resilience scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76-82.
Grotberg, E. H. (2003). Resilience for today: Gaining strength from adversity. Praeger Publishers.
Link vidio Tik Tok
0 komentar:
Posting Komentar