MEMBANGUN RESILIENSI DIRI AGAR MENJADI PRIBADI YANG
TANGGUH
PSIKOLOGI INOVASI : ESAI KE-6
Oktober 2024
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Oleh : Afini Musyarofah Jundi (22310410113)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Setiap manusia pasti akan
menghadapi berbagai tantangan dan tekanan dalam hidupnya hingga menimbulkan
kecemasan berlebih bahkan ada kalanya sampai merasa ingin menyerah saja pada
situasi sulit tersebut. Setiap tantangan dan tekanan yang dialami harus diatasi
bukan di hindari, karena semakin dihindari akan semakin meningkat pula
kecemasan hingga terkadang menjadi depresi dan mengurangi keyakinan diri serta kemampuan
individu. Oleh karena itu, kita harus memiliki kemampuan dalam mengelola rasa cemas tersebut. Untuk
mengelola kecemasan agar tidak muncul rasa deperesi kita perlu melakukan
resiliansi agar menjadi lebih tangguh dalam menjalani tantangan, masalah,
ataupun kegagalan yang kita hadapi. Dengan menjadi orang yang tangguh maka ia
dapat secara efektif mengatasi atau beradaptasi dengan situasi-situasi
kehidupan yang penuh tekanan dan masalah.
Resiliensi sendiri menurut Connor
dan Davidson (2003) adalah kemampuan individu dalam mengatasi stress dan
tekanan, serta mengatasi kecemasan dan depresi. Sedangkan Block (1980)
mengatakan bahwa resiliensi adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan
baik dan tetap sosialnya saat menghadapi hambatan, kesulitan, tekanan, atau
tantangan baik yang berasal dari internal maupun eksternal individu.
Dengan demikian resiliensi merupakan
kemampuan individu dalam menghadapi, mengatasi, dan memperkuat dirinya untuk melalui
tantangan dan kesulitan hidup yang melibatkan aspek psikologis, emosional, dan
sosial individu saat sedang stress, tertekan, cemas maupun depresi. Resiliensi
ini sangat dibutuhkan agar individu bisa bangkit kembali dari keterpurukan
sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan hidup lebih baik. Oleh
karena itu, berikut ini ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk
menumbuhkan resiliensi diri.
TIPS-TIPS MEMBANGUN RESILIENSI
DALAM DIRI
1.
Menjadikan masalah dan pengalaman sebagai
pembelajaran hidup
2.
Menjadi individu yang proakitif dengan melatih
diri untuk fokus mencari solusi masalah dari pada terus menyalahkan diri.
3.
Membuat perencanaan hidup supaya lebih fokus
pada masa depan dan tujuan yang akan dicapai sehingga tidak selalu terjebak
dengan penyesalan dan msa lalu.
4.
Selalu terhubung dengan orang yang positif
karena mereka bisa memberikan suport dan dukungan sehingga kita tidak akan
merasa sendirian saat menghadapi masalah.
5.
Memiliki motovasi yang kuat dan membangun rasa
percaya diri serta memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
6.
Mengubah dan memperbaiki kelemahan diri sendiri.
Untuk tujuan ini individu harus jujur saat melakukan analisis terhadap diri
sendiri, menentukan aspek-aspek kelemahan mana yang dapat dipengaruhi dan aspek
mana yang dapat diperbaiki.
Dari beberapa tips membangun
keterampilan resiliensi yang telah dijelaskan diharapkan dapat membentuk
karakter tangguh pada seseorang agar ia dapat menghadapi dan mengatasi situasi
buruk yang penuh tekanan dan mengancam dengan cara yang baik dan tepat. Dengan
demikian, individu tersebut akan memiliki pikiran dan sikap positif terhadap
semua peristiwa yang dialaminya sehingga tidak mudah terjerumus melakukan
hal-hal yang negatif baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Daftar Pustaka
Block, J. H., & Block, J. (1980). The Role of Ego Control and
Ego-Resiliency in The Organization of Behavior. In W. A. Collins (Ed.), Development
of Cognition, affect, and Social Relations: Innesota Symposia on Child
Psychology, Hillsdale, NJ: Erlbaum.13, 39–101.
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new
resilience scale: The Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression
and Anxiety. 18. 76-82. https://doi.org/10.1002/da.10113
Reivick, K & Shatte, A., The Resilience Factor: 7 Essential
Skills for Overcoming Life’s Inevitable Obstacles. Broadway Books, 2002.
0 komentar:
Posting Komentar