Minggu, 06 Oktober 2024

 

Essay 2 Wawancara Disonansi Kognitif : Ketidakselarasan Kebijakan, Pembakaran Sampah dan Tantangan di TPS

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Dosen  Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

Irmawati

22310410031

Psikologi SP

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Sampah menjadi salah satu masalah lingkungan yang semakin serius, terutama di kawasan perkotaan. Peningkatan         jumlah         sampah mengakibatkan      semakin      kompleksnya masalah      untuk      mengelola      sampah (Faridawati & Sudarti, 2021). Di tengah upaya pemerintah untuk mengelola sampah dengan lebih baik, masih ada praktik yang kurang ideal, seperti pembakaran sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPS). Dalam wawancara ini, kami berbicara dengan seorang pegawai pengelola TPS yang sehari-hari terlibat dalam proses ini. Ia berbagi pandangannya mengenai disonansi kognitif yang dialaminya akibat kebijakan pemerintah yang belum selaras dalam sosialisasi dampak dari pembakaran sampah. (Mahyudin, 2014)

Narasumber kami adalah Budi (nama sudah kami samarkan), seorang pegawai pengelola TPS yang telah bekerja selama lebih dari 6 tahun. Ia bertanggung jawab dalam proses pengolahan dan pembuangan sampah di TPS setempat. Budi mengaku bahwa meskipun ada pemahaman akan bahaya pembakaran sampah, kondisi yang ada memaksa mereka untuk tetap melakukan praktik tersebut.

 

Psikologi inovasi memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah, terutama di lingkungan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Inovasi tidak hanya terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup perubahan perilaku dan pola pikir individu yang terlibat dalam proses tersebut. Dalam wawancara dengan Budi, seorang pegawai pengelola TPS, terungkap bahwa banyak pegawai sering mengalami disonansi kognitif, di mana terdapat ketidaksesuaian antara pengetahuan mereka tentang pengelolaan sampah yang baik dan tindakan yang terpaksa mereka lakukan (Shinta, 2024).Budi menyatakan, "Saya tahu bahwa membakar sampah itu tidak baik untuk lingkungan dan kesehatan. Namun, di sini, kami tidak memiliki pilihan lain. Sampah yang menumpuk harus segera ditangani." Kondisi ini diperburuk oleh kebijakan pemerintah yang dianggap tidak peduli terhadap lingkungan hidup. Meskipun pegawai TPS dilatih untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik, Budi menjelaskan bahwa infrastruktur dan alat yang dibutuhkan untuk mendukung pengelolaan tersebut masih sangat terbatas. "Kami merasa terjebak antara apa yang kami ketahui dan apa yang harus kami lakukan," tambahnya.

Kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai dampak negatif dari pembakaran sampah juga menjadi masalah. "Kami tidak mendapatkan cukup informasi dan edukasi tentang cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Ini membuat kami terpaksa untuk terus membakar sampah meskipun kami tahu itu salah," jelas Budi. Ia menekankan bahwa pemerintah seharusnya lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak dari pembakaran. Dampak dari pembakaran sampah tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat (Faridawati & Sudarti, 2021). Budi mengingatkan, "Asap yang dihasilkan mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan penyakit lainnya. Kami menyaksikan dampak ini di lingkungan sekitar."

Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi inovasi, seperti menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dan mendorong partisipasi aktif pegawai dalam menciptakan perubahan positif, mungkin akan muncul ide-ide baru yang lebih efektif dalam menangani sampah. Integrasi psikologi inovasi dalam pengelolaan sampah di TPS, bersamaan dengan dukungan dari pemerintah, dapat menjadi langkah penting untuk mengatasi disonansi kognitif dan menciptakan solusi yang berkelanjutan, demi kesejahteraan lingkungan dan kesehatan masyarakat. (Asteria & Heruman, 2016)

 

Daftar Pustaka

Asteria, D., & Heruman, H. (2016). BANKSAMPAHSEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI TASIKMALAYA. J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, 136-141.

Faridawati, D., & Sudarti. (2021). Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran Terhadap Lingkungan Kabupaten Jember. Jurnal Sanitasi Lingkungan, 50-55.

Mahyudin, R. P. (2014). STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN. EnviroScienteae, 33-40.

Shinta, A. (2024, September 15). Sosialisasi Pengelolaan Sampah Ala Mahasiswa KKN: Fenomena Disonansi Kognitif. Retrieved from Buletin KPIN: https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/1615-sosialisasi-pengelolaan-sampah-ala-mahasiswa-kkn-fenomena-disonansi-kognitif

 


0 komentar:

Posting Komentar