Kamis, 03 Oktober 2024

Psikologi Inovasi: E1 Meringkas Jurnal ( Nurul Khasanah / 22310410033 )

 


PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.





Nurul Khasanah

22310410033


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

2024



Topik 

Motivasi berwirausaha, mental berwirausaha dan minat berwirausaha

Sumber 

Ariyanti, A. (2018). Pengaruh motivasi dan mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 20(2), 95-106.

Permasalahan 

Di dalam penelitian menyoroti bahwa minat mahasiswa terhadap kewirausahaan, yang merupakan sumber motivasi untuk bertindak dalam bidang wirausaha, masih perlu ditingkatkan. Faktor-faktor seperti motivasi dan mental berwirausaha memainkan peran penting dalam membentuk minat mahasiswa untuk terjun ke dunia usaha. Dengan kata lain, meskipun terdapat mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi, minat mahasiswa untuk benar-benar menjalankan bisnis belum optimal, sehingga dibutuhkan strategi untuk meningkatkan motivasi dan mental kewirausahaan para mahasiswa​

Tujuan penelitian

Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi S1 Manajemen STIE IPWI Jakarta. Lebih spesifik, tujuan-tujuan penelitian ini mencakup tiga hal:

  1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE IPWI Jakarta. 
  2. Untuk mengetahui pengaruh mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE IPWI Jakarta. 
  3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berwirausaha dan mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE IPWI Jakarta.

Isi 

  • Motivasi adalah proses yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya, yang dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan, dan tujuan. Motivasi berwirausaha mencakup dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Faktor yang memengaruhi motivasi dapat berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) seperti dorongan untuk memahami dan mengembangkan keterampilan, serta dari luar diri (motivasi ekstrinsik) seperti penghargaan atau hadiah dari pihak lain.
  • Mental berwirausaha didefinisikan sebagai kondisi kejiwaan yang terkait dengan pemikiran seseorang dalam mencari dan memanfaatkan peluang bisnis, serta keberanian mengambil risiko. Seorang wirausahawan harus memiliki mental yang kuat, kreatif, inovatif, optimis, dan ulet. Pembinaan mental yang baik penting untuk mencetak wirausahawan yang mampu beradaptasi dengan tantangan bisnis.
  • Minat berwirausaha mencerminkan keinginan dan ketertarikan seseorang untuk berusaha. Minat ini dipengaruhi oleh faktor kognitif (pengetahuan) dan afektif (emosi). Minat seseorang dalam berwirausaha akan mendorongnya untuk berani mencoba kegiatan usaha, mengelola sumber daya, dan berfokus pada tujuan kewirausahaan. Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha meliputi rangsangan dari lingkungan, motif sosial, dan faktor emosional.

Metode 

  • Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini mengumpulkan data primer melalui kuesioner yang diberikan kepada sampel mahasiswa Program Studi S1 Manajemen STIE IPWI Jakarta angkatan 2014-2015.
  • Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Sampel penelitiannya yaitu mahasiswa Program Studi S1 Manajemen STIE IPWI Jakarta, dengan sampel sebanyak 40 mahasiswa dari total populasi 200 mahasiswa.
  • Menggunakan SPSS untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas), serta regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi dan mental berwirausaha) terhadap variabel dependen (minat berwirausaha).
  • Dalam penelitian juga dilakukan uji hipotesis untuk menguji hubungan antara variabel independen (motivasi berwirausaha dan mental berwirausaha) dengan variabel dependen (minat berwirausaha). Uji hipotesis mencakup beberapa tahap analisis statistik seperti: Uji t untuk menguji pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen; Uji F untuk menguji pengaruh simultan kedua variabel independen terhadap variabel dependen; Uji koefisien determinasi untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen

Hasil 

  • Hasil uji menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Dengan kata lain, semakin tinggi motivasi berwirausaha yang dimiliki mahasiswa, semakin tinggi pula minat mereka untuk berwirausaha. Nilai t hitung untuk variabel motivasi berwirausaha adalah 3,323 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002 (di bawah 0,05), yang menunjukkan bahwa pengaruh ini signifikan.
  • Mental berwirausaha juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Semakin kuat mental berwirausaha yang dimiliki mahasiswa, semakin tinggi minat mereka untuk berwirausaha. Nilai t hitung untuk variabel mental berwirausaha adalah 3,501 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,001 (di bawah 0,05), yang menunjukkan pengaruh signifikan.
  • Secara simultan, motivasi dan mental berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 27,597 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 (di bawah 0,05), yang berarti kedua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
  • Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,577 atau 57,7%. Ini berarti 57,7% variasi dalam minat berwirausaha mahasiswa dapat dijelaskan oleh motivasi berwirausaha dan mental berwirausaha, sementara sisanya (42,3%) dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Diskusi 

  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Ini sejalan dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli seperti McClelland dan Robbins, yang menyatakan bahwa motivasi internal maupun eksternal menjadi pendorong penting dalam mendorong seseorang untuk bertindak. Dalam konteks kewirausahaan, motivasi membantu individu untuk mengambil inisiatif dan terlibat dalam kegiatan usaha.
  • Selain itu, mental berwirausaha yang juga berpengaruh signifikan memperkuat temuan bahwa mentalitas yang kuat, termasuk keberanian mengambil risiko, ketekunan, dan optimisme, merupakan karakteristik kunci dari seorang wirausahawan sukses. Hal ini sesuai dengan pandangan Saiman (2014) yang menyebutkan bahwa kewirausahaan memerlukan kreativitas, inovasi, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan.
  • Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi dalam membentuk motivasi dan mental berwirausaha. Mata kuliah kewirausahaan tidak hanya perlu mencakup teori, tetapi juga praktik yang menumbuhkan keberanian, inisiatif, dan inovasi mahasiswa. Perguruan tinggi dapat meningkatkan minat berwirausaha melalui program yang lebih interaktif, seperti kompetisi bisnis, inkubator bisnis, atau magang di perusahaan startup.
  • Mahasiswa yang termotivasi dan memiliki mental yang kuat akan lebih siap terjun ke dunia usaha. Pendidikan dan pengalaman langsung di lapangan sangat penting untuk mengembangkan kedua aspek ini. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kewirausahaan di luar kelas, seperti seminar atau pelatihan wirausaha, akan lebih mendorong minat mereka.

0 komentar:

Posting Komentar