Rabu, 02 Oktober 2024

Psikologi Inovasi : E1 Meringkas Jurnal ( Anissa Nur Fitriani /21310410190 )

 Determinant Factors of Young People in Preparing for Entrepreneurship: Lesson From Indonesia

Essay 1 Meringkas Jurnal Tentang Motivasi Enterpreneurship

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.





ANISA NUR FITRIANI

21310410190


Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

2024


Topik 

Faktor penentu persiapan wirausaha pada generasi muda di Indonesia.

Sumber 

Ludi Wishnu Wardana, Puji Handayati, Bagus Shandy Narmaditya, Agus Wibowo, Tudung Subali Patma, Sandy Eka Suprajan / Journal of Asian Finance, Economics and Business Vol 7 No 8 (2020)

Permasalahan

Meskipun terdapat peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia, jumlahnya masih belum mencapai target yang ideal. Pada tahun 2019, jumlah wirausaha mencapai 3,10% dari populasi, tetapi ini masih di bawah ekspektasi ideal yang membutuhkan sekitar 2 juta wirausahawan baru. Selain itu, generasi muda masih menghadapi tantangan besar dalam hal persiapan untuk menjadi wirausahawan, terutama terkait dengan rendahnya tingkat niat kewirausahaan dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya karakteristik wirausaha, seperti kebutuhan akan pencapaian, persepsi risiko, dan locus of control. Tantangan ini juga diperparah dengan kurangnya dukungan dari institusi pendidikan dan pemerintah dalam mempromosikan program-program kewirausahaan yang berkelanjutan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat dan persiapan kewirausahaan di kalangan generasi muda Indonesia. Penelitian ini juga ingin menyoroti bagaimana faktor-faktor seperti kebutuhan akan pencapaian, persepsi risiko, locus of control, dan sikap terhadap kewirausahaan dapat mempengaruhi persiapan anak muda dalam menjalani wirausaha. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pemerintah dan institusi pendidikan dalam merancang program kewirausahaan yang lebih efektif.

Isi

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara variabel psikologis dengan sikap dan niat kewirausahaan pada generasi muda di Indonesia. Faktor-faktor psikologis seperti kebutuhan akan pencapaian, persepsi risiko, dan locus of control dianalisis untuk melihat bagaimana mereka memengaruhi sikap dan niat kewirausahaan, serta bagaimana niat tersebut memengaruhi persiapan wirausaha. Penelitian ini melibatkan 404 responden yang merupakan anak muda berusia 18 hingga 25 tahun di wilayah Jawa Timur, Indonesia, dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang beragam.

Metode 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 35 pertanyaan yang mencakup profil responden dan berbagai variabel yang diteliti, seperti sikap terhadap kewirausahaan (Attitudes toward Entrepreneurship/ATE), niat kewirausahaan (Entrepreneurial Intentions/EI), locus of control (LC), kebutuhan akan pencapaian (Need for Achievement/NAC), persiapan untuk kewirausahaan (Prepare for Entrepreneurship/PR), dan persepsi risiko (Risk Perception/RI). Pengumpulan data dilakukan secara online dan hasilnya dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS).

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan akan pencapaian, persepsi risiko, dan locus of control secara signifikan mempengaruhi sikap kewirausahaan pada generasi muda di Indonesia. Selain itu, sikap kewirausahaan berhubungan positif dengan niat kewirausahaan, yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap persiapan wirausaha. Penelitian ini menemukan hubungan yang kuat antara sikap kewirausahaan dengan niat dan persiapan untuk berwirausaha. Secara spesifik, hasil penelitian menunjukkan:

  1. Kebutuhan akan pencapaian (NAC) memiliki pengaruh positif terhadap sikap dan niat kewirausahaan. Generasi muda yang memiliki keinginan kuat untuk mencapai sesuatu cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap kewirausahaan dan lebih mungkin berniat untuk menjadi wirausahawan.
  2. Persepsi risiko (RI) memengaruhi sikap dan niat kewirausahaan. Anak muda dengan persepsi risiko yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap kewirausahaan, karena mereka mampu melihat peluang di balik risiko yang dihadapi.
  3. Locus of control (LC) juga berpengaruh positif terhadap sikap kewirausahaan. Mereka yang memiliki locus of control internal, yakni keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol hasil dari tindakan mereka, lebih cenderung memiliki sikap positif dan niat kuat untuk berwirausaha.
  4. Sikap kewirausahaan (ATE) memiliki pengaruh signifikan terhadap niat dan persiapan wirausaha. Sikap yang positif terhadap kewirausahaan meningkatkan niat untuk menjadi wirausahawan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap persiapan wirausaha.
  5. Niat kewirausahaan (EI) berhubungan positif dengan persiapan untuk wirausaha. Generasi muda yang memiliki niat kuat untuk menjadi wirausahawan cenderung lebih siap dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kewirausahaan.


Diskusi 

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor psikologis seperti kebutuhan akan pencapaian, persepsi risiko, dan locus of control memainkan peran penting dalam memengaruhi sikap dan niat kewirausahaan pada generasi muda di Indonesia. Hasil penelitian ini mendukung studi-studi sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut dapat memprediksi niat kewirausahaan. Sikap positif terhadap kewirausahaan adalah kunci untuk mendorong niat dan persiapan untuk berwirausaha.

Penelitian ini menyarankan bahwa pemerintah dan lembaga pendidikan harus lebih memperhatikan program kewirausahaan bagi generasi muda, terutama dalam meningkatkan locus of control dan persepsi risiko yang sehat. Selain itu, penting untuk menyediakan pelatihan dan pendidikan yang dapat meningkatkan motivasi, kemampuan analisis bisnis, dan keterampilan manajemen risiko di kalangan calon wirausahawan muda. Peningkatan dalam pendidikan kewirausahaan diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan dunia bisnis.

Penelitian ini menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, dalam mendukung upaya pengembangan kewirausahaan di kalangan generasi muda. Untuk mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan kewirausahaan, diperlukan program-program yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan teknis, tetapi juga pada pengembangan sikap, kemampuan mengelola risiko, serta pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan bisnis.

Kebutuhan akan pencapaian yang kuat dan persepsi risiko yang positif adalah dua komponen utama yang mendukung niat dan persiapan kewirausahaan. Pemerintah, khususnya, perlu menyediakan lingkungan yang mendukung bagi wirausahawan muda, seperti akses ke pendanaan, bimbingan, dan jaringan bisnis, yang dapat membantu mereka menghadapi risiko dengan lebih baik. Selain itu, universitas dan lembaga pendidikan tinggi juga berperan penting dalam menyediakan program pendidikan kewirausahaan yang lebih terstruktur, dengan fokus pada peningkatan locus of control dan sikap kewirausahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan sebelumnya bahwa wirausahawan muda membutuhkan lebih dari sekadar motivasi untuk sukses. Mereka juga perlu mengembangkan kemampuan analitis yang baik, keterampilan dalam membangun jaringan sosial, serta kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Dalam konteks Indonesia, di mana jumlah wirausahawan masih rendah, upaya untuk mempersiapkan generasi muda menjadi wirausahawan sukses sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Niat kewirausahaan berperan sebagai jembatan antara sikap kewirausahaan dan persiapan untuk wirausaha. Generasi muda yang memiliki niat kuat untuk berwirausaha menunjukkan kesiapan yang lebih tinggi dalam hal perencanaan bisnis, pengembangan keterampilan, dan adaptasi terhadap perubahan pasar. Ini menunjukkan bahwa sikap kewirausahaan tidak hanya memengaruhi niat, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada persiapan yang lebih matang untuk memulai bisnis.






0 komentar:

Posting Komentar