Menjadi
Nasabah Bank Sampah “Apel” Condong Catur,Depok,Sleman
Oleh
:
Elia
Putri Utami (22310410111)
Dosen
Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Menjadi nasabah bank sampah
adalah pengalaman baru bagi saya,dengan menjadi nasabah sampah saya mendapat
kebiasaan baru yaitu lebih open terhadap sampah,saya dapat peduli dengan sampah
terutama pada sampah sampah dari barang barang yang sudah tidak
terpakai.kebetulan dirumah saya memiliki banyak botol botol seperti botol air
mineral maupun barang barang makanan dari kaleng dan kemasan lainnya yang
barang tersebut masuk dalam kategori sampah yang bisa didaur ulang sehingga
lebih bermanaat dalam penggunaan nya.Dan beberapa hari lalu saya mendatangi
bank sampah Apel yang berlokasi di Jl. Cempaka, No. 143 b,
Gempol,Condongcatur,Kec Depok,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.Lokasi bank sampah Apel ini berada di dalam desa dan dekat dengan
home stay juga rumah sakit condongcatur.Hal ini tentu sudah sangat memberikan
nilai plus untuk Masyarakat sekitar sehingga tidak perlu bingung untuk
pengelolaan sampah karena dapat dibantu untuk menabung di bank sampah Apel
tersebut.
Tidak tanpa tujuan Bank
Sampah Apel ini didirikan yaitu tidak lain untuk mengurangi volume sampah yang
berada di lingkungan sekitar desa tersebut.dengan Masyarakat menabung sampah
tersebut pengurus yang dominan ibu ibu hebat ini akan mengumpulkan sampah
sesuai jenisnya dan diletakkan didalam karung putih sehingga setelah itu akan
diambil oleh pengepul untuk dilakukan pengelolaan lebih lanjut.
Bank sampah Apel tersebut
juga pasti diciptakan dan didirikan oleh orang orang yang hebat karena beberapa
faktor permasalahan yaitu meingkatnya sampah di sekitar lingkungan desa
tersebut.kurangnya kesadaran Masyarakat tentang sampah serta pengelolaannya,yang
padahal jika di dikelola dengan baik sampah akan menajdi keuntungan dan
memberikan barang baru yang bermanfaat bagi manusia.namun dengan hadirnya bank
sampah Apel ini permasalahan khususnya didesa gempol ini jauh lebih baik dan
berkurang.
Dilokasi tersebut saya
menabung sampah botol botol air mineral dan kaleng,ibu ibu pengurus sangat
ramah dan seluruhnya memiliki tugas masing masing yang sudah terstruktur.sampai
dilokasi saya mengisi nama di buku Tabungan sampah saya,kemudian sampah yang
saya bawa kemudian di timbang oleh bagian penimbang,setelah ditimbang sampah
tersebut di cek satu persatu di runagan khusus yang berisi beberapa karung
untuk pemilahan sampah saya pun diberikan kesempatan untuk masuk diruangan
tersebut dan mengamati tahap pemilahan sampah tersebut.dan setelah itu buku
Tabungan tersebut dibawa pulang betapa senangnya saya memiliki buku Tabungan
sampah,saya merasa dengan hal tersebut saya sudah lebih peduli dengan sampah
dan saya sudah melalukan kegiatan yang sangat positif tentang persepsi sampah
dan pengelolaannya.
0 komentar:
Posting Komentar