Nama : Putri Arumsari
Nim : 22310410074
Kelas : Reguler A1
Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati Shinta MA
|
Topik |
Belajar Mengelola Sampah di TPST Randu Alas |
|
Permasalahan |
Belajar Mengelola Sampah adalah deviasi positif, selain
kita bisa melihat proses pengolahan sampah, kita juga bisa belajar cara
mengelola sampah yang baik dan benar untuk dipraktekkan di kehidupan
sehari-hari. Sampah yang banyak di TPST juga menyadarkan kami untuk
mengurangi penggunaan sampah plastik atau sampah yang tidak bisa diuraikan. |
|
Ringkasan |
- Pada Tanggal 24 Oktober 2023 Mahasiswa Fakultas
Psikologi angkatan 2022 berkunjung ke TPST Randu Alas bersama ibu dosen
Dr.,Dra. Arundati Shinta MA. Kunjungan ini dilaksanakan karena terdapat tugas
mata kuliah psikologi lingkungan yaitu belajar di TPST Randu Alas.
Pembelajaran di TPST Randu Alas dipimpin bersama bapak Tujono selaku wakil ketua
TPST Randu Alas. - TPST Randu Alas berdiri atas kisah yaitu dulu TPST ini
adalah tempat pembuangan sampah, karena bapak Tujono dan tim selaku
masyarakat sekitar sini melihat beberapa daerah membuang sampah ke tempat ini
dan tempat ini menjadi tidak terkelola yang menjadikan lingkungan kotor dan
buruk akhirnya beliau memutuskan untuk mengelola tempat ini menjadi TPST.
Setelah itu bapak Tujono dan tim mengajukan proposal kepada DLH atau Dinas
Lingkungan Hidup untuk diberikan fasilitas untuk pengolahan sampah. |
|
Ringkasan (Lanjutan) |
- "Setelah DLH mempercai kami dan proposal sudah di
ACC akhirnya pada tahun 2015 TPST sudah dibangun dan selesai pembangunan
yaitu bulan Februari 2016. Kami mencari pelanggan yang mau dan bersedia untuk
bekerjasama dengan kami atau berlangganan dengan kami waktu itu terkumpul
sekitar 20-20 orang. Sampah yang sudah terkumpul kita pilah dan kita pilih
untuk dijual, nantinya akan ada petugas yang mengambil sampah yaitu 2 Minggu
sekali lalu kita jual sampah yang sekiranya laku dan uangnya kami masukkan ke
kas RT.”kata bapak Tujono selaku wakil ketua TPST Randu Alas. - Pada saat keliling di TPST Randu Alas mahasiswa dipandu
oleh bapak Tujono untuk melihat hasil olahan sampah mereka. Yang pertama
yaitu jelas disana terdapat banyak sampah seperti plastik, kemudian terdapat
pupuk kering yang sudah mereka olah selama beberapa Minggu, kemudian pupuk
basah yang ada didalam gentong, dan juga alat pembakar sampah yang masih
dibangun, biasanya juga terdapat magot namun, untuk magot sedang kosong untuk
saat ini. |
|
Diskusi |
- Dengan belajar mengelola sampah mahasiswa dapat
menyadari bahwa mereka tidak boleh menggunakan sampah plastik dan sampah yang
tidak bisa diuraikan secara terus menerus, karena pengelolaan sampah saat ini
sangatlah susah dan minim orang yang mau melakukannya. - Setelah melakukan pembelajaran tentang dampak buruk
sampah bagi bumi kita, mahasiswa beserta masyarakat Indonesia perlu
mempraktekkan 3R yaitu Reuse (Menggunakan kembali sampah sampah yang masih
bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya), Reduce (Mengurangi segala
sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah), Recycle (Mengolah
kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat
bermanfaat). |







0 komentar:
Posting Komentar