TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN ESSAI 4
“ EKSPERIMEN PEMBUATAN EKO ENZIM DAN PUPUK KOMPOS
“
DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. Arundhati
Shinta MA
NAMA : RIZQI BAYU NUR HANAFI / 22310410134
RESDIKA MEIHAF PUTRA / 22310-410089
KELAS : PSIKOLOGI SP
MATA KULIAH : PSIKOLOGI LINGKUNGAN SP
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
2022
ESSAY IV : EKSPERIMEN TENTANG PENGOLAHAN EKO ENZIM DAN PUPUK
KOMPOS
Jika kita berbicara tentang eco enzym dan pupuk kompos itu adalah salah
satu pengelolaan sampah dalam tahap pemanfaatan sampah. Sampah adalah sisa
kegiatan sehari- hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak
bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan
atau proses domestik.
Untuk buangan industri, material yang tidak diinginkan biasanya disebut dengan
limbah industri.
Berdasarkan materi penyusun
sampah di bedakan
menjadi beberapa jenis
:
1. Sampah organik - dapat diurai
(degradable)
Sampah
organik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan organik. Sampah organik
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
pupuk kompos.Contoh sampah
organik di antara lain daun, kayu, cangkang telur,
sisa-sisa kulit buah dan sayur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan
dan manusia.
2.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik merupakan sampah yang berasal
dari bahan-bahan sintetis.
Sampah anorganik
tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, mainan berbahan
plastik, botol dan gelas minuman, kaleng, karet, dan sebagainya. Beberapa sampah anorganik
dapat diolah kembali
dan dijadikan produk baru. Beberapa
di antaranya seperti plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
3.
Sampah bahan berbahaya dan beracun
Sampah B3 merupakan limbah
dari bahan-bahan berbahaya
dan beracun seperti limbah rumah sakit dan limbah
elektronik.
A. Sampah mempunyai dampak yang negatif
baik itu terhadap
lingkungan dari
1.
Dari segi ekosisten air bisa sebagai
pencemaran air dll
2. Dari segi ekosistem daratan Sampah yang dibuang secara langsung dalam ekosistem darat akan mengundang organisme tertentu
menimbulkan perkembangbiakan seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain sebagainya. Perkembangbiakan serangga atau hewan tersebut
dapat meningkat tajam.
B. Terhadap Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan
sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
l
Memberikan dampak negatif terhadap
kepariwisataan.
l Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting
di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung
(untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas).
l Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
l Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya
biaya yang diperlukan untuk pengolahan
air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan.
Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Lalu apa itu eko enzim
dan pupuk kompos ?
A. Eko Enzim
Eko
enzim adalah hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai bahnyak
manfaat untuk alam dan manusia.
Manfaat ekoenzim untuk pertanian
adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk
alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek rumah kaca.Cara membuat
1. Siapkan Air gula 90 gram, buah minimal
5 jenis sekitar 270 gram, dan air biasa 900 gram
2.
Buat perbandingan 1 : 3 : 10 Atau 1 untuk air gula, 3 untuk buah, dan 10 untuk air biasa
3. Siapkan potongan buah dan sayuran
yang di potong kecil
4.
Siapkan wadah yang berisi
gula
5. Masukkan potongan buah dan sayuran
ke dalam air yang di campur dengan
gula
6.
Tuangkan air ke dalam wadah tersebut
rendam hingga terendam
sepenuhnya lalu di rebus
7. Setelah itu air yang
sudah direbus tersebut di tuang
ke dalam botol lalu tutup rapat untuk mencegah udara masuk dan menjaga
kelembapan
8. Tunggu selama 3 bulan
9. Setelah 3 bulan saring eko enzim tersebut
pisahkan antara air dan ampasnya
10. Lalu setelah itu bisa di manfaatkan untuk
sabun cair dll
B. Pupuk kompos
adalah
jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik seperti
dedaunan. kompos disebut juga sebagai pupuk yang terdiri atas daun, jerami,
alang-alang, rumput, dedak padi, batang jagung, sulur, dan bahan organik lain.
Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tindakan
dari manusia seperti penambahan mikroorganisme
pengurai, pengomposan terjadi
lebih cepat. Kemudahan
cara pembuatan dan kandungan hara yang terdapat dalam
kompos membuat banyak petani mulai tertarik menggunakan pupuk organik ini.
Kompos
berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat
menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah
lapisan kering pada tanah, serta memperbaiki
struktur tanah yang semula padat menjadi
lebih gembur.
Penggunaan kompos
juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan
akar serta membuat
akar tanaman
mudah tumbuh. Selain
itu, kompos mengandung humus yang sangat
dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah dan
meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
Cara membuat
1.
Kumpulkan sampah dedaunan lalu Rajang sampah
dedaunan sampai halus
2. Siapkan wadah besar
lalu Masukkan ke dalam wadah
sampah dapur organik,
sampah dedaunan yang sudah halus, kapur tani, dedak, abu, dan cangkang
telur aduk hingga tercampur
3. Tambahkan molase, anti jamur, serta cairan E4 dan air sesuai takaran
dan diaduk hingga merata.
4. Siapkan potongan kardus yang di balut dengan jarring lalu letakkan ke dalam
sebagai dasar wadah dan tuangkan campuran kompos.
5. Tutup rapat dan tunggu selama 2
minggu untuk proses inkubasi
sampai kompos siap digunakan.








0 komentar:
Posting Komentar