Senin, 11 Desember 2023

PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH

 

PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH

Psikologi Lingkungan Essay 6 Nasabah Bank Sampah

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA


OLEH :

Vina Anggraini Yosi Ningrum (22310410105)

 

 

 

 

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

 

 

Bank sampah adalah sebuah konsep pengumpulan dan pemilahan sampah kering. Pemerintah mirip dengan bank, namun yang mereka hemat bukanlah uang, melainkan sampah. Penghuni tabungan, disebut juga nasabah, memiliki rekening tabungan yang memungkinkan mereka meminjam uang dan kemudian mengembalikan uang pinjaman tersebut bersama sampah. Sampah yang disimpan ditimbang, dinilai, diberi harga tertentu, dan  dijual di pabrik mitra. Sementara itu, ibu-ibu PKK setempat membeli kemasan plastik dan mendaur ulangnya menjadi kerajinan tangan.

Tujuan dibangunnya TPA sebenarnya bukan TPA itu sendiri, melainkan bank sampah  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar masyarakat bisa “berteman” dengan sampah agar dapat memperoleh manfaat ekonomi langsung dari  sampah tersebut. Oleh karena itu, TPA tidak bisa berjalan sendiri dan harus diintegrasikan dalam gerakan 4R sehingga manfaat langsungnya tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga pembangunan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga dapat dijadikan sebagai solusi penyediaan hunian yang bersih dan nyaman bagi penghuninya. Dalam pola ini, selain disiplin membuang sampah, warga juga mendapat penghasilan tambahan dari sampah yang dikumpulkan. Ide ini tampaknya telah diadopsi oleh Kementerian Lingkungan Hidup. September lalu, lembaga pemerintah tersebut menargetkan pembangunan tempat pembuangan sampah di 250 kota di seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Baltazar Cambuaya mengatakan limbah merupakan ancaman serius jika tidak dibuang dengan benar. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan sekitar 250 juta masyarakat Indonesia akan hidup dengan tumpukan sampah di lingkungannya yang dapat dijadikan kerajinan tangan.

Selain pengelolaan sampah konvensional, sebagian masyarakat dan komunitas peduli lingkungan sudah mulai melakukan pengelolaan sampah secara modern dengan berbagai macam inovasi pengelolaan sampah. Sistem ini berorientasi pada pemanfaatan sampah untuk digunakan kembali atau menjadi sumber penghasilan tetap warga. Beragam inovasi pengelolaan sampah seperti tenaga pembangkit listrik berbasis sampah, produksi kerajinan dari sampah, bank sampah dan yang lainnya.



Disini saya menabung sampah yang sudah saya kumpulkan beberapa hari di Bank Sampah Dhuwar Sejahtera Kroco yang terletak di Jalan Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. Bank sampah ini adalah bentukan dari lembaga koperasi berupa unit usaha bersama. Tempat ini mengelola sampah anorganik berupa sampah plastik, kertas, besi dan kaca. Masing-masing jenis terdapat klasifikasi sampah,semisal sampah plastik terdapat 30 jenis sampah plastik yang nantinya akan, dipilah berdasarkan klasifikasi sampah kemudian dipisahkan oleh bilik seperti kamar. Kamar sampah ini dibuat menjulang agar menghemat tempat.

Kegiatan yang ada di bank sampah selain menabung sampah adalah menjual sampah kepada supplier, melayani jasa pencacahan plastik BET yaitu botol air minum yang nantinya akan dijual kepada pabrik, kemudian meningkatkan keterampilan ibu-ibu dengan mengola sampah anorganik menjadi barang yang lebih berguna..

Bank sampah sudah memiliki sistem tersendiri dalam melakukan pengolahan terhadap sampah yang dikumpulkan dari para nasabah dengan hari kerja senin sampai sabtu. Setiap sampah yang diterima diklasifikasikan sesuai dengan jenisnyamenggunakan pengkodean dari pihak bank sampah sendiri. Sampah botol plastik akan dicacah oleh pihak bank sampah agar lebih mudah diolah kembali. Pengolahan sampah plastik lainnya digunakan untuk kerajinan tangan dengan memanfaatkan masyarakat sekitar




 

0 komentar:

Posting Komentar