Selasa, 26 Desember 2023

Essay 5 Belajar Kelola Sampah di TPST Randu Alas


 Belajar Kelola Sampah di TPST Randu Alas

Muhammad Nurul Yulianto

23310420076

Psikologi Lingkungan

Essay 5 Belajar Kelola Sampah di TPST Randu Alas

Dosen Pengampu Dra. Arundati Shinta, M.A.

 



Isu sampah saat ini menjadi isu lingkungan yang cukup serius, apalagi di Yogyakarta. Sejalan dengan semakin meningkatnya pariwisata, maka akan semakin banyak pula sampah yang ditinggalkan di Yogyakrta. Semakin banyaknya sampah yang mulai menumpuk  hingga akhirnya tempat pembuangan akhir Pyiungan sampai sudah tidak mampu untuk menampung sampah-sampah yang ada di Yogyakrta. Perlunya perhatian lebih bagi semua orang untuk bisa mengurangi dan juga mengelola sampah dengan baik, sehingga tidak semakin banyak sampah yang menggunung.

Pada tanggal 14 Oktober 2023, mahasiswa psikologi universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengadakan kegiatan belajar secara langsung untuk pengelolaan sampah di masyarakat pada TPST Randu Alas Yogyakarta. Kunjungan dan juga kegiatan belajar ini dilakukan di TPST dengan diawali penyampaian informasi mengenai Randu alas oleh pihak pengelola. TPST Ranud alas 3R ini mulai beroperasi pada 16 Maret 2016, dimana bapak Tujono selaku wakil ketua TPST randu alas menyampaiakn bahwa pengelolaan sampah di dusun Candikarang ini diambil oleh petugas seminggu 2 kali dengan menggunakan motor roda tiga. Dengan pekerja sejumlah 4 orang yang apda dasarnya sangat kurang untuk mengambil dan juga mengelola sampah ini. Dimana juga tidak sedikit wirga yang tidak melakukan pemilahan dalam pembuangan sampah. Sehingga hal ini menjadi lebih menyulitkan dan memakan waktu lama bagi petugas TPST untuk mengelola sampah tersebut. Dalam pengelolaan sampah, TPST Randu Alas menggunakan sistem 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

Sampah yang telah diambil dan juga kumpulkan oleh petugas, nantinya akan di pilah sesuai dengan jenisnya, untuk kemudian akan dilakukan tindakan lanjutan. Sampah dengan layak jual yang nantinya akan di daur ulang seperti sampah plastic, botol bekas, kardus, kertas dan yang lainnya, nantinya akan di jual kepada pengepul sebagai salah satu pendapatn TPST selain dari iuran warga. Selanjutnya untuk sampah-sampah rumah tangga seperti sisa makanan, dan sampah oragnik lainnya akan dibuat sebagai eco enzim dan juga pupuk kompos. Pembuatan eco enzim dan pupuk kompos ini dilakukan sendiri oleh pengelola TPST Randu Alas. Selain itu juga ada beberapa sampah yang dibakar dengan melalui perhitungan sehingga tidak menimbulkan polusi udara bagi warga sekita. Untuk sampah lainnya yang tidak bisa didaur ulang akan di bawa ke TPA Piyungan.

Dengan menanggapi penumpukan sampah yang semakin meningkat ini, Bapak Tujono memperikan suatu harapan agar masyarakat lebih peka terhadap sampah dengan memilah dan mengumpulkan sampah sesuai dengan jenisnya. Selain itu juga berharap agar nantinya warga juga bisa menggunakan maggot untuk mengurai sampah sisa makanan. Dimana maggot ini tidak menimbulkan baud an juga bisa dijadikan sebagai pupuk atau makanan ternak ketika sudah waktunya panen.

 

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar