Belajar Kelola Sampah di TPST Randu Alas
Muhammad
Nurul Yulianto
23310420076
Psikologi
Lingkungan
Essay 5 Belajar
Kelola Sampah di TPST Randu Alas
Dosen
Pengampu Dra. Arundati Shinta, M.A.
Isu sampah saat
ini menjadi isu lingkungan yang cukup serius, apalagi di Yogyakarta. Sejalan
dengan semakin meningkatnya pariwisata, maka akan semakin banyak pula sampah
yang ditinggalkan di Yogyakrta. Semakin banyaknya sampah yang mulai menumpuk hingga akhirnya tempat pembuangan akhir
Pyiungan sampai sudah tidak mampu untuk menampung sampah-sampah yang ada di
Yogyakrta. Perlunya perhatian lebih bagi semua orang untuk bisa mengurangi dan
juga mengelola sampah dengan baik, sehingga tidak semakin banyak sampah yang
menggunung.
Pada tanggal 14
Oktober 2023, mahasiswa psikologi universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
mengadakan kegiatan belajar secara langsung untuk pengelolaan sampah di
masyarakat pada TPST Randu Alas Yogyakarta. Kunjungan dan juga kegiatan belajar
ini dilakukan di TPST dengan diawali penyampaian informasi mengenai Randu alas
oleh pihak pengelola. TPST Ranud alas 3R ini mulai beroperasi pada 16 Maret
2016, dimana bapak Tujono selaku wakil ketua TPST randu alas menyampaiakn bahwa
pengelolaan sampah di dusun Candikarang ini diambil oleh petugas seminggu 2
kali dengan menggunakan motor roda tiga. Dengan pekerja sejumlah 4 orang yang
apda dasarnya sangat kurang untuk mengambil dan juga mengelola sampah ini.
Dimana juga tidak sedikit wirga yang tidak melakukan pemilahan dalam pembuangan
sampah. Sehingga hal ini menjadi lebih menyulitkan dan memakan waktu lama bagi
petugas TPST untuk mengelola sampah tersebut. Dalam pengelolaan sampah, TPST
Randu Alas menggunakan sistem 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Sampah yang
telah diambil dan juga kumpulkan oleh petugas, nantinya akan di pilah sesuai
dengan jenisnya, untuk kemudian akan dilakukan tindakan lanjutan. Sampah dengan
layak jual yang nantinya akan di daur ulang seperti sampah plastic, botol
bekas, kardus, kertas dan yang lainnya, nantinya akan di jual kepada pengepul
sebagai salah satu pendapatn TPST selain dari iuran warga. Selanjutnya untuk
sampah-sampah rumah tangga seperti sisa makanan, dan sampah oragnik lainnya
akan dibuat sebagai eco enzim dan juga pupuk kompos. Pembuatan eco enzim dan
pupuk kompos ini dilakukan sendiri oleh pengelola TPST Randu Alas. Selain itu
juga ada beberapa sampah yang dibakar dengan melalui perhitungan sehingga tidak
menimbulkan polusi udara bagi warga sekita. Untuk sampah lainnya yang tidak
bisa didaur ulang akan di bawa ke TPA Piyungan.
Dengan
menanggapi penumpukan sampah yang semakin meningkat ini, Bapak Tujono
memperikan suatu harapan agar masyarakat lebih peka terhadap sampah dengan
memilah dan mengumpulkan sampah sesuai dengan jenisnya. Selain itu juga
berharap agar nantinya warga juga bisa menggunakan maggot untuk mengurai sampah
sisa makanan. Dimana maggot ini tidak menimbulkan baud an juga bisa dijadikan
sebagai pupuk atau makanan ternak ketika sudah waktunya panen.
0 komentar:
Posting Komentar