PENGELOLAAN
SAMPAH YANG KREATIF INOVATIF DI TPST 3R RANDU ALAS SLEMAN
Psikologi Lingkungan Essay 5 Pengelolaan Sampah
di TPST Randu Alas
Pengampu : Dr.Dra. Arundati Shinta MA
IKE
PRASETYANI
NIM : 22310420127
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Mahasiswa Psikologi Kelas Karyawan SP Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta pada hari Sabtu 4 November 2023 mengunjungi Tempat Pembuangan Sampah
(TPS) 3R Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta.
Kunjungan ini beserta Dosen Pembimbing Psikologi Lingkungan Ibu Dr., Dra.
Arundati Shinta MA.
TPS 3R Randu Alas terletak
didusun Candikarang desa Sardonoharjo kecamatan Ngaglik kabupaten Sleman
provinsi Yogyakarta. Dahulu awalnya lokasi ini merupakan tanah kas desa yang
difungsikan untuk pembuangan sampah yang tidak diakomodir. Lalu pengurus RT dan RW mengajukan proposal pembuatan TPST ke
Dinas Lingkungan Hidup. TPS 3R Randu Alas mulai beroperasi Februari 2016.
Langkah yang dilakukan TPST 3R Randu
Alas untuk penanganan pengelolaan sampah adalah
1.
sosialisasi
kepada warga jika membuang sampah tidak diatur akan menyebabkan polusi,
pencemaran sampah, bau dan penyakit yang ditimbulkan akibat lalat dan tikus.
2.
TPST
3R Randu Alas akan mengambil sampah dan mengelola sampah warga 1 minggu sekali,
dan akan dipilah dahulu, lalu yang tidak terpilah akan diambil truk DLH ke TPS
Piyungan.
Tetapi kenyataan sekarang terjadi
sampah tidak diambil selama 3 bulan karena di TPS Piyungan terjadi penumpukan sampah
yang overload, hal ini menyebabkan masalah dan harus disolusi secara tepat.
Mengelola sampah memang membutuhkan teknolgi dan aturan, karena sampah menjadi
tanggung jawab kita semua. Dari pemerintahan bisa mengeluarkan kebijakan
terkait tentang penanganan sampah dengan diberikan solusi teknologi cara
pegolahannya.
Penanganan sampah di TPST 3R Randu
Alas pada awalnya sampah diambil dari perumahan warga, lalu dipilah sesuai
fungsinya. Ada 32 kriteria sampah, tetapi karena kurangnya SDM maka sampah
hanya dipilah menjadi sampah organik (sampah yang bisa terurai alam) dan sampah
anorganik ( sampah yang tidak bisa terurai alam). Sampah anorganik diambil oleh
pengepul rosok untuk di daur ulang kembali. Sampah organik 20-30% dari sampah
yang ada dibuat kompos dan turunannya. Kompos butuh bakteri untuk percepat
fermentasi dan mol mikroba organisme lokal (yang dibuat sediri), setelah 40
hari sudah bisa dipanen, kalau mau cepat sampah organik bisa dicacah dan tiap
minggu dibalik. Berikut adalah strategi penolahan kompos dengan sistem :
1.
Bata
berongga : batu bata ditumpuk berongga dan kompos di masukkan kedalamnya.
2.
Teknik
window : bambu dibuat bentuk segitiga dengan ketebalan 1 mtr, kompos dimasukaan
dan dalam waktu 1 bulan bisa menghasilkan kompos dan gas methand.
3.
Sistem
takokura : dibuat seperti tas dari rami/bambu dan kompos ditaruh di dalamnya,
sistem ini bisa berfungsi melepaskan gas methand yang terkurung.
Bahan membuat kompos dari Bu Shinta
adalah tetes tebu, dedak,abu, anti jamur, kuit telor, kapur dolamit, daun
kering, daun sirih, campuran bawang merah putih dan garam, air leri atau cucian
beras. Lebih mudah buat kompos dalam skala kecil agar lebih cepat jadinya.
Kompos nantinya dijual ke petani
untuk pupuk tanaman cabe, terong atau hortikultira atau disetorkah ke DLH
Sleman untuk pemupukan tanaman di kota Sleman dengan harga Rp. 1. 250,. Per Kg,
atau bisa juga diberikan untuk permohonan bantuan kelompok tani.
Selain pengolahan sampah menjadi
kompos, di TPST 3R Randu Alas sampah juga bisa dibuat pupuk cair organik.
Bahannya dari sampah buah, airnya untuk bahan poc. Bahan lain adalah drum/bis
beton, yangbawahnya ada pipa untuk mengeluarkan airnya. Konsep membuang air
utuk menetralisir asap yang keluar dari pembakaran. Hal ini sudah diterpkan uji
penelitiannya di UGM.
Pengelolaan sampah di TPST 3R Randu
Alas bisa jugdiolah sebagai ekoenzym yang berfugsi untuk pemebrsih lantai,
sabun mencuci piring, untuk obat mandi orang sakit stroke dll. Caranya bahan
sampah buah 3kg dicampur tetes tebu 1 ml dan air 10 liter. Sampah buah biasanya
limpahan dari toko buah, dirajang dan campur bahan tetes tebu dan air tadi.
Di TPST 3R Randu Alas juga melakukan
budidaya magot.Sampah buah bisa untuk pakan magot. Magot adalah larva anak
lalat BSF,yakni lalat yang tidak membawa bakteri.Fungsi magot kering bisa untuk
pakan ikan hias atau burug berkicau karena kadar proteinnya tinggi.
Pengelolaan sampah yang tepat dengan
kreatif inovatif bisa menjadi solusi penanganan masalah sampah. Dalam hal ini
harus ada kerjasama dari masyarakat dan pemerintah juga agar tercipta budaya
membuang sampah yang benar, tertib dan solutif.









0 komentar:
Posting Komentar