Rabu, 13 Desember 2023

Bank Sampah Solusi Mudah Implementasi Prinsip Reuse dan Reduce Pada Sampah di Skala Rumah Tangga

 

Bank Sampah Solusi Mudah Implementasi Prinsip Reuse dan Reduce

Pada Sampah di Skala Rumah Tangga

Psikologi Lingkungan

Essay 6 : Menjadi Nasabah Bank Sampah

Afini Musyarofah.J : 22310410113

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Sampai saat ini, rumah tangga masih menjadi penghasil sampah terbesar karena banyaknya masyarakat yang masih bingung dan acuh terhadap pengelolaan sampah yang mereka hasilkan. Sebelum sampah pada skala rumah tangga dibuang ke tong sampah, seharusnya ada tahap pemilahan terlebih dahulu mana yang bisa di reuse mana yang organik dan mana yang anorganik. Jika sampah organik, maka bisa di olah menjadi kompos atau eco enzyme, lalu untuk jenis sampah anorganik bisa di reuse dan di reduce dengan cara di dimanfaatkan kembali maupun dikumpulkan dan disetorkan ke bank sampah yang hasilnya akan menjadi nilai tambah ekonomi rumah tangga.

Selaras dengan adanya prinsip 3R berupa Reduce dan Reuse maka, bank sampah dapat menjadi solusi tepat bagi masyarakat yang bingung atau tidak tahu harus dikemanakan sampah-sampah yang sudah di pilah pada skala rumah tangga.

Saya bisa menjadi salah satu nasabah bank sampah bermula saat saya mengalami berbagai keresahan yang timbul akibat adanya sampah berupa kaleng dan plastik kemasan dari makanan kucing yang terus menumpuk hingga kebingungan harus di apakan. Dari keresahan tersebut akhirnya saya mencari berbagai informasi terkait bagaimana cara para tetangga mengelola sampah anorganik mereka. dari sanalah saya akhirnya mendapatkan jawaban bahwa di dusun kami ada program bank sampah sehingga saya disarankan untuk menjadi nasabah saja jika tidak tahu atau bingung bagaimana cara mengelola sampah anorganik atau barang yang sudah tidak dipakai lagi. Maka, dari sinilah saya mulai tertarik dan mencari lebih lanjut tentang berbagai informasi apa saja yang dierlukan untuk menjadi nasabah di bank sampah dusun. Setelah mengalami berbagai keresahan terhadap sampah rumah tangga yang saya hasilkan maka, saya memutuskan untuk menjadi salah satu nasabah di bank sampah “SIDO RESIK” yang beralamat Di Rt 03, Dusun Karangploso, Sitimulyo, Piyungan Bantul pada akhir tahun 2022 lalu.

Proses mendaftar sebagai nasabah di bank sampah Sido Resik Karangploso Piyungan sangat mudah, yaitu hanya menyetorkan identitas dan membawa sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya saja seperti kaleng, kardus, kaca, beling, plastik berwarna, botol pastik, botol kaca, sak semen, kemasan ciki dan lain sebagainya kemudian disetorkan pada saat jadwal buka setiap pekan yaitu hari Jum’at setelah Ashar atau sekitar pukul 16.00-17.00 WIB.

Bank sampah “SIDO RESIK” Karang Ploso Piyungan tidak memberikan kartu anggota pada para nasabahnya, hal ini karena mereka memiliki sistem pembagian hasil tabungan yang unik. Yang mana hasil dari seluruh tabungan “sampah” yang telah kita kumpulkan baru bisa diuangkan atau diberikan setahun sekali saat bulan Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Fitri. Sehingga pada setiap penyetoran sampah, hasil akan dicatat pada buku tertentu dan di akhir sebelum waktu pembagian akan diakumulasikan menjadi satu. Meskipun demikian, nasabah bank sampah tetap memiliki hak untuk mengetahui seberapa banyak hasil tabungan yang sudah didapatkannya yaitu dapat  menanyakannya secara langsung pada petugas piket sesuai jadwal buka bank sampah.

Dua aktivitas penyetoran sampah terakhir yang saya lakukan ialah pada hari jum’at tanggal 01 Desember 2023 dengan barang berupa kaleng makanan kucing seberat 3.10 kg, kardus seberat 1,5kg, botol sirup yang dihitung per biji sebanyak 3 botol, besi dari rantai bekas seberat 0,65 kg dan beling dari wadah kosmetik, botol minuman berukuran kecil serta botol saus seberat 0,85 kg. Kemudian setor sampah terakhir yaitu pada hari jum’at 08 Desember 2023 dengan barang berupa kaleng sarden, kaleng susu bearbrand yang beratnya mencapai 2,61 kg, beling berupa botol parfume, wadah kosmetik, botol UC100 seberat 1,87 kg dan sampah kardus tebal maupun kardus kemasan makanan yang bertanya mencapai 1,10kg. Sehingga total sampah yang sudah saya setorkan pada dua aktivitas menabung dibank sampah terakhir saya ialah sekirat 11,68 kg dan 3 biji botol sirup.   


Dengan adanya bank sampah yang dapat menampung berbagai barang anorganik dan barang yang sudah tidak dipakai lagi, maka saya mendapat solusi mudah dalam menghilangkan keresahan yang timbul karena adanya pemikiran bagaimana seharusnya sampah itu di kelola sebelum benar-benar masuk ke tong sampah. Sehingga selain dapat mengurangi jumlah penumpukan sampah yang sulit terurai di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) juga sebagai nilai tambah ekonomi untuk keluarga. Selain itu, adanya bank sampah merupakan sebuah upaya untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat, bersih, rapi dan bebas dari pencemaran lingkungan.







Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar