Senin, 11 Desember 2023

Essay 5 : TPS Randu Alas, Ferdi Zidhane Agibhran (22310410085)

 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Tugas Essay 5 TPSP 3R RANDU ALAS



Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 


Oleh: Ferdi Zidhane Agibhran (22310410085)

 


   Sampah merupakan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya mencapai 67,8 juta ton, dan sebagian besar sampah tersebut belum dikelola dengan baik. Hal ini menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan banjir.

 

   Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan sampah adalah dengan menerapkan pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan. Salah satu model pengelolaan sampah yang dapat diterapkan adalah pengelolaan sampah 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle.

 

   TPST Randu Alas merupakan salah satu contoh pengelolaan sampah 3R yang berhasil di Indonesia. TPST ini terletak di Dusun Candikarang, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TPST ini telah beroperasi sejak tahun 2018, dan telah berhasil mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.

   TPST Randu Alas dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kadang Anem. KSM ini terdiri dari masyarakat sekitar TPST. KSM Kadang Anem memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah di TPST Randu Alas. KSM ini bertanggung jawab dalam mengumpulkan sampah dari masyarakat, memilah sampah, dan mengolah sampah.

   TPST Randu Alas memiliki kapasitas pengelolaan sampah sebesar 400-500 ton per tahun. TPST ini mengelola sampah dari 400 kepala keluarga di lingkungan sekitar. Sampah yang dikelola di TPST Randu Alas terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik diolah menjadi pupuk organik, bioaktivator, dan pakan maggot. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi barang-barang daur ulang, seperti plastik, kertas, dan logam.

 

   Pengelolaan sampah didusun Candikarang ini sebagian besar sampah yang dihasilkan penduduk sekitar diambil oleh petugas seminggu 2 kali dengan menggunakan motor roda tiga. Pekerja berjumlah 4 orang, pemasukan yang didapat oleh TPS 3R ini didapat dari hasil iuran warga setempat yang diambil tiap bulannya, kemudian didapat juga dari hasil penjualan sisa makanan untuk makanan ikan, penjualan barang layak jual seperti kardus, plastik, kaleng, botol, dan lain - lain. Sampah yang diambil dari sumber kemudian dibawa langsung ke TPS 3R untuk dilakukan pemilahan sesuai jenis yaitu layak kompos (organik), layak jual (daur ulang) dan layak buang (residu). Sampah layak kompos akan dipisahkan kemudian dilakukan proses pembuatan kompos, kemudian sampah layak jual yaitu seperti plastik, kaleng, gelas plastik dan lain akan dipisahkan untuk dijual kepenjual barang rongsokan yang diambil tiap satu Bulan sekali, sedangkan sampah layak buang atau residu dipisahkan untuk diangkut menuju TPA Piyungan setiap satu bulan satu kali.

Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas telah memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Manfaat tersebut antara lain:

 

1.    Mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan

2.    Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah

3.    Meningkatkan perekonomian masyarakat

4.    Menjaga kelestarian lingkungan

 

   Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas dapat dijadikan sebagai contoh bagi pengelolaan sampah di daerah lainnya. TPST ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan dapat dilakukan dengan baik, serta memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

 

   Menurut saya, TPST Randu Alas merupakan salah satu contoh pengelolaan sampah 3R yang berhasil di Indonesia. TPST ini telah berhasil mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas dapat dijadikan sebagai contoh bagi pengelolaan sampah di daerah lainnya. Selain itu TPST tersebut sering dijadikan tempat wisata edukasi pengelolaan sampah bagi pelajar dan mahasiswa sehingga berhasil dalam hal menjaga lingkungan juga prestasi edukasi.

 

0 komentar:

Posting Komentar