PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Tugas Essay 5 TPSP 3R RANDU ALAS
Dr.,
Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Oleh: Ferdi Zidhane Agibhran (22310410085)
Sampah merupakan permasalahan yang kompleks
yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di
Indonesia, jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya mencapai 67,8 juta
ton, dan sebagian besar sampah tersebut belum dikelola dengan baik. Hal ini
menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran
air, dan banjir.
Salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan sampah adalah dengan menerapkan pengelolaan sampah secara terpadu
dan berkelanjutan. Salah satu model pengelolaan sampah yang dapat diterapkan
adalah pengelolaan sampah 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle.
TPST Randu Alas merupakan salah satu contoh
pengelolaan sampah 3R yang berhasil di Indonesia. TPST ini terletak di Dusun
Candikarang, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. TPST ini telah beroperasi sejak tahun 2018, dan telah
berhasil mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) Piyungan.
TPST Randu Alas dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kadang Anem. KSM ini terdiri dari masyarakat sekitar TPST. KSM Kadang Anem memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah di TPST Randu Alas. KSM ini bertanggung jawab dalam mengumpulkan sampah dari masyarakat, memilah sampah, dan mengolah sampah.
TPST Randu Alas memiliki kapasitas
pengelolaan sampah sebesar 400-500 ton per tahun. TPST ini mengelola sampah
dari 400 kepala keluarga di lingkungan sekitar. Sampah yang dikelola di TPST
Randu Alas terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
diolah menjadi pupuk organik, bioaktivator, dan pakan maggot. Sedangkan sampah
anorganik diolah menjadi barang-barang daur ulang, seperti plastik, kertas, dan
logam.
Pengelolaan sampah didusun Candikarang ini sebagian besar sampah yang dihasilkan penduduk sekitar diambil oleh petugas seminggu 2 kali dengan menggunakan motor roda tiga. Pekerja berjumlah 4 orang, pemasukan yang didapat oleh TPS 3R ini didapat dari hasil iuran warga setempat yang diambil tiap bulannya, kemudian didapat juga dari hasil penjualan sisa makanan untuk makanan ikan, penjualan barang layak jual seperti kardus, plastik, kaleng, botol, dan lain - lain. Sampah yang diambil dari sumber kemudian dibawa langsung ke TPS 3R untuk dilakukan pemilahan sesuai jenis yaitu layak kompos (organik), layak jual (daur ulang) dan layak buang (residu). Sampah layak kompos akan dipisahkan kemudian dilakukan proses pembuatan kompos, kemudian sampah layak jual yaitu seperti plastik, kaleng, gelas plastik dan lain akan dipisahkan untuk dijual kepenjual barang rongsokan yang diambil tiap satu Bulan sekali, sedangkan sampah layak buang atau residu dipisahkan untuk diangkut menuju TPA Piyungan setiap satu bulan satu kali.
Pengelolaan sampah di
TPST Randu Alas telah memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan. Manfaat tersebut antara lain:
1. Mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST
Piyungan
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pengelolaan sampah
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat
4. Menjaga kelestarian lingkungan
Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas dapat
dijadikan sebagai contoh bagi pengelolaan sampah di daerah lainnya. TPST ini
menunjukkan bahwa pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan dapat
dilakukan dengan baik, serta memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan.
Menurut saya, TPST Randu Alas merupakan
salah satu contoh pengelolaan sampah 3R yang berhasil di Indonesia. TPST ini
telah berhasil mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan,
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah,
meningkatkan perekonomian masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas dapat dijadikan sebagai contoh bagi
pengelolaan sampah di daerah lainnya. Selain itu TPST tersebut sering dijadikan
tempat wisata edukasi pengelolaan sampah bagi pelajar dan mahasiswa sehingga
berhasil dalam hal menjaga lingkungan juga prestasi edukasi.










0 komentar:
Posting Komentar