Essay 4: Praktik Pengolahan Sampah Organik Menjadi
Barang Bermanfaat
Disusun oleh :
Diana Widiastuti (22310410034)
Nurul Khasanah (22310410033)
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Gambar 1 Foto bersama Ibu Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A
Dengan menumpuknya sampah, alangkah baiknya kita dapat mengubah apa yang dipandang kotor dan tidak berharga oleh masyarakat pada umumnya menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, namun dalam kondisi dan pengolahan tertentu sampah masih dapat digunakan. Contohnya adalah sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (kompos). (Pranata et al., 2021)
Terdapat banyak
cara dalam mengelola sampah tersebut dari bisa dibuat kompos, parcel, eco
enzyme bahkan sabun cair yang tentunya bermanfaat untuk kita dan lingkungan
sekitar. Dalam kegiatan pelatihan yang dilakukan di rumah Ibu Shinta yang merupakan dosen pengampu dalam
psikologi lingkungan pada tanggal 21 Oktober 2023 yang bertempat di
Jalan Candi Winangun RT002/011, Sardonoharjo, Ngaglik, Kab Sleman, kami melakukan berbagai kegiatan dalam mengelola
sampah dengan benar dari memilah sampah dan membuatnya menjadi barang yang
bermanfaat.
Salah satunya
pembuatan eco enzym yang mudah dengan bahan yang mudah di temukan pula. Eco
Enzyme adalah produk yang mampu untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat
gas metana yang berasal dari pembusukan bahan organik sayur dan buahan. Yang
perlu disiapkan yaitu sisa sayuran, buah atau kulitnya yang telah dipotong
kecil-kecil agar mempermudah dan mempercepat fermentasinya. Bahan lainya
seperti gula juga air. Perbandingan dalam pembuatan yakni 1:3:10, dimana
takaran dari gula jawa 90 gr : buah yang dipotong kecil-kecil 270 gr : air
matang 900gr.
Gambar 2 Dokumentasi Pembuatan eco
enzyme
Cara pembuatannya pun mudah, Pertama, larutkan 450 gram air dengan 90 gr gula. Setelah itu, tuangkan larutan gula ke dalam botol dan masukkan kulit buah 270 gr ke dalam botol tersebut. Selanjutnya, tambahkan sisa 450 gram air ke dalam botol yang sama dan tutup botol dengan rapat. Di dalam tutup botol, buatlah lubang dan selipkan selang putih kecil agar gas metanol dapat keluar melalui ujung selang tersebut dan sambungkan ujung selang yang satunya ke dalam botol yang berisi air bersih. Terakhir, pastikan untuk menutup botol dengan rapat. Waktu yang dibutuhkan untuk memanen eco enzyme kurang lebih 3 bulan.
Pengolahan sampah lainnya yang kami
lakukan di rumah Ibu Shinta adalah membuat tas parcel dari kertas bekas. Bahan
dan alatnya adalah kertas bekas berukuran A3, lem, tali, paper punch, dan
spidol. Cara membuatnya adalah kertas bekas ditempel menjadi 2 lapis sehingga hanya
tampak bagian yang polos saja. Selanjutnya adalah kertas dilipat menjadi
seperti bentuk goodie bag, setelah itu diberi lem di lipatan-lipatan
yang harus ditempel. Langkah selanjutnya adalah dilukis sesuai kreasi sendiri,
kemudian bagian atas tas dilubangi menggunakan paper punch dan diberi tali
sebagai pegangan. Dengan bekerja sama, kami berhasil membuat 40 tas parcel yang
digunakan untuk membawa sabun dan pupuk teman-teman lainnya. Tentu saja Ibu
Shinta selalu membimbing dan mengarahkan kami.
Ada kesulitan yang kami hadapi saat
membuat tas parcel, yaitu kertas yang terlalu tebal tidak bisa menempel dengan
rapi jika hanya menggunakan lem kertas biasa, sebaiknya menggunakan lem kayu/Fox
agar lebih merekat.
Gambar 3 Dokumentasi Pembuatan Tas Parcel
dari Kertas Bekas
Kami sangat bersyukur bisa belajar
mengolah sampah di rumah Ibu Shinta. Kuliah Psikologi Lingkungan tidak hanya
sekedar teori, namun praktik langsung sudah kami lakukan. Semoga dari
pengalaman belajar ini kami dapat mengimplementasikan apa yang sudah kami
pelajari dan lebih aware terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.
Pustaka :
Pranata,
L., Kurniawan, I., Indaryati, S., Rini, M. T., Suryani, K., & Yuniarti, E.
(2021). Pelatihan pengolahan sampah organik dengan metode eco enzym. Indonesian
Journal Of Community Service, 1(1), 171-179.
0 komentar:
Posting Komentar