Rabu, 27 Desember 2023

Esai UAS Psikologi Lingkungan Pascalin Sari Asih (21310410192)

 

Nama : Pascalin Sari Asih

Nim : 21310410192

Mata kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

 

STOP BUDAYA MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN




Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), persepsi adalah tanggapan langsung dari sesuatu dan merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Program Bank Sampah merupakan salah satu pengelolaan sampah berbasis masyarakat, yang merupakan konsep pengelolaan sampah mengintegrasikan prinsip 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Reduce adalah mengurangi timbulan sampah pada sumbernya. Reuse merupakan upaya pemanfaatan kembali sampah atau barang yang tidak berguna lagi, sedangkan recycle adalah pendaur-ulangan sampah menjadi barang lain yang bernilai ekonomis. Meningkatnya pencemaran plastik di sebuah wilayah pesisir diakibatkan oleh semakin berkembangnya aktivitas manusia yang datang maupun tinggal, sampah plastik di laut merupakan masalah serius yang paling banyak ditemui karena menjadi pusat perhatian bagi masyarakat (Sheavly dan Register 2007). Perilaku masyarakat dalam membuang sampah ke sungai, dikarenakan sungai dinilai sebagai tempat yang gratis, praktis, serta telah menjadi kebiasaan dari masyarakat tanpa memedulikan dampak negatifnya.

Muara Sungai Cisadane di Banten adalah wilayah pesisir yang mengalami tekanan permasalahan sampah plastik. Menurut Hariyadi et. al (2010) sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) diduga telah mengalami pencemaran dikarenakan masuknya berbagai jenis limbah dari berbagai kegiatan yang berada di sepanjang aliran Sungai Cisadane dimulai dari sampah domestik dan aktivitas industri di kota Tanggerang. Pengurangan sampah di aliran sungai dengan memperdayakan bank sampah dan pengepul terhadap sampah yang dihasilkan setiap hari oleh warga sekitar, dapat mengunjungi tempat pengepul untuk dijual sebagai menambah penghasilan, sisa-sisa sampah organik diolah menjadi kompos pekarangan rumah serta peluang usaha baru bagi pelaku bisnis. Beberapa warga yang bermukim di sepanjang sungai dapat membantu dengan penanganan secara tidak langsung seperti mengikuti sosialiasi, pelatihan dan penguatan edukasi khususnya dibidang lingkungan (Franchetti 2009).

Suwerda (2012: 19) mengemukakan Bank Sampah juga memberikan manfaat sosial yaitu pertama, melalui sosialisasi dari Bank Sampah, masyarakat diajarkan untuk memilah sampah antara sampah organik dan non-organik. Lalu yang Kedua, mengarahkan masyarakat pada pola pikir kreatif dalam mengelola sampah diubah menjadi barang yang bisa dimanfaatkan ulang melalui kegiatan pelatihan kerajinan sampah yang diselenggarakan oleh Bank Sampah. Dan yang Ketiga, Bank Sampah sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat, menggerakkan masyarakat agar lebih peka terhadap permasalahan lingkungan terutama sampah. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (2007), Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat telah tertanam dalam pikiran masyarakat sejak usia dini. Hal ini bukan tanpa alasan, orang tua secara tidak sadar mengajarkan anak mereka cara membuat sampah yang tidak benar. Dengan melempar sampah ke sungai atau di depan rumah adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan. Masyarakat mempunyai kesadaran yang rendah dalam memikirkan konsekuensinya. Hal ini disebabkan oleh stimulus yang diberikan oleh lingkungan diinterpretasikan oleh individu dalam proses persepsi, sehingga keadaan lingkungan berhubungan dengan persepsi seorang individu. Sehingga pentingnya sosialisasi berkelanjutan tentang isi UU No 18 Tahun 2008 kepada masyarakat akan mempengaruhi persepsi dan sikap mereka terhadap sampah.

PT. Unilever Indonesia mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan melalui program bank sampah. Bentuk binaan berupa pemberian pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah, pemberian buku tabungan, pemberian alat timbang, pemberian dana binaan, dan pemberian produk-produk PT. Unilever Indonesia sebagai alat sosialisasi. Tanggung jawab ekonomi merupakan tanggung jawab yang paling mendasar bagi sebuah organisasi bisnis. Tanggung jawab ekonomi menunjukkan bahwa perusahaan diharapkan dapat menghasilkan barang dan jasa dan memperoleh keuntungan sebagai insentif atas efisiensi dan efektivitasnya. Sedangkan tanggung jawab hukum merupakan harapan di mana perusahaan dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan aturan main yang berlaku. Kedua tanggung jawab tersebut merupakan tanggung jawab yang paling mendasar bagi perusahaan, di mana diikuti dengan tanggung jawab etika dalam menjalankan usahanya (Dima Jamali, et al, 2008). Archie B. Carroll (1979) berpendapat bahwa tanggung jawab sosial perusahaan meliputi ekonomi, hukum, etika, dan harapan dari masyarakat pada waktu tertentu. Archie B. Carroll (1991) mencoba menjabarkan beberapa jenis tanggung jawab sosial sebuah perusahaan yang dituangkan ke dalam sebuah piramida bernama piramida tanggung jawab sosial perusahaan. Piramida berarti hierarki tanggung jawab yang bergerak dari ekonomi dan hukum berdasarkan orientasi sosial yang etis. Archie B. Carroll berpendapat bahwa perusahaan yang merupakan unit dasar dari kegiatan ekonomi memiliki tanggung jawab terhadap alam.

 

DAFTAR PUSTAKA

Carroll A. B., 1979, A Three Dimensional Conceptual Model of Corporate Performance, Academy of

Management Review, Vol. 4, 4, page 497-505.

Carroll, A. B., 1991, The Pyramid of Corporate Social Responsibility : Toward the Moral

Management of Organizational Stakeholders, Business Horizons, Vol. 34, 4, page 39-48.

Franchetti MJ. 2009. Solid waste analaysis and minimization A system approach. Libraray of

Congress Cataloging-in-Publication Data. New York (US): The McGraw-Hill Companies.

Hariyadi S, Adiwilaga EM, Pratono T, Hardjoamidjojo S, Damar A. 2010. Produktivitas primer estuari

Sungai Cisadane pada musim kemarau. Jurnal Limnotek. 17 (1): 49-57.

Jamali, D., Asem M. Safieddine, and Myriam Rabbath, 2008, Corporate Governance and Corporate

Social Responsibility Synergis and Interrelationships, Croporate Governance : An International Review, Vol. 16, Issue 5, page 443-459.

Suwerda, B. (2012). Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan) Disertai Penerapan Bank Sampah

“Gemah Ripah” di Dusun Badegan Bantul. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Sheavly SB dan Register KM. 2007. Marine debris & plastics: environmental concerns, sources,

impacts and solutions. Journal of Polymers and the Environment. 15(1):301–305. DOI: 10.1007/s10924-007-0074-3.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar