Essay 5 psikologi lingkungan
Mata kuliah : psikologi lingkungan
Nama : Zainal Derwotubun
Nim : 22310410061
Dosen pengampu: Dr.,Dra.Arundati Shinta MA.
![]() |
KUNJUNGAN KE TPST RANDU ALAS KALIUARANG YOGYAKARTA |
Pendahuluan
Pada suatu hari yang cerah, saya memutuskan untuk mengunjungi Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Randualas di Kaliurang, Yogyakarta. Tujuan saya adalah untuk lebih memahami proses pengelolaan sampah dan melihat sendiri dampak dari pola konsumsi masyarakat terhadap lingkungan. Sebagai penggiat lingkungan, saya sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dapat dikelola dengan baik.
Deskripsi Lokasi
Sesampainya di TPST Randualas, saya disambut oleh suasana yang cukup ramai. Terlihat truk-truk besar membawa sampah dari berbagai sumber, mulai dari rumah tangga hingga industri. Bangunan besar berwarna terang menjadi pusat operasional TPST, tempat segala jenis sampah dikumpulkan, dipisahkan, dan diproses.
Proses Pemrosesan Sampah
Saya mendapatkan penjelasan dari petugas di sana mengenai proses pemrosesan sampah. Tahapan awal adalah pengumpulan sampah dari truk pengangkut, setelah itu dilakukan proses pemisahan antara sampah organik dan non-organik. Sampah organik kemudian diolah menjadi kompos, sedangkan sampah non-organik menjalani proses daur ulang atau pembuangan yang aman.
Melihat proses tersebut, saya semakin menyadari kompleksitas dalam mengelola sampah. Pentingnya pemisahan sampah sejak awal menjadi kunci untuk memastikan bahwa material yang dapat didaur ulang dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Tanggapan Terhadap Banyaknya Sampah
Saat melihat banyaknya sampah yang tiba di TPST, saya tidak bisa tidak merasa terkejut. Tumpukan sampah dari berbagai jenis dan warna memberikan gambaran nyata betapa besar tantangan pengelolaan sampah di tengah masyarakat yang terus berkembang. Tanggapan pertama saya adalah rasa prihatin terhadap besarnya volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
Pemandangan tersebut membuat saya memikirkan tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan. Saya berpikir bahwa edukasi mengenai pengelolaan sampah harus lebih ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih sadar akan dampak dari pola konsumsi mereka terhadap lingkungan.
Dampak Lingkungan
Tanggapan selanjutnya muncul ketika saya menyadari dampak lingkungan yang timbul akibat ketidakpedulian dalam mengelola sampah. Terdapat risiko pencemaran tanah, air, dan udara yang dapat membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia. Saya mulai mempertanyakan sejauh mana kita sebagai individu dapat berkontribusi untuk mengurangi dampak negatif ini.
Peran Pemerintah dan Masyarakat
Pergi ke TPST Randualas juga membuat saya memahami pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah. Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah yang efektif, sementara masyarakat perlu terlibat aktif dalam praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Melalui kunjungan ke TPST Randualas, saya tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pengelolaan sampah, tetapi juga menyadari urgensi perubahan perilaku masyarakat terhadap konsumsi dan pengelolaan sampah. Tanggapan saya terhadap banyaknya sampah adalah panggilan untuk bersama-sama bertindak, mengedukasi, dan mengambil langkah-langkah nyata menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
![]() |
Dokumentasi bersama teman teman sekelas |
0 komentar:
Posting Komentar