KUNJUNGAN & MENJADI
NASABAH
BANK SAMPAH ”SUROLARAS”
Psikologi
Lingkungan Essay 6
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.
Yosy Tri
Aprian
21310410188
Psikologi
SJ
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Masih banyak masyarakat yang
mengelola sampah mereka secara tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak
terhadap lingkungan. Kekurangan kelayakan finansial untuk pengelolaan limbah
memberi dampak tentang keberlanjutan program pengelolaan limbah. Menurut
Kementrian Lingkungan Hidup kurangnya
kemampuan pemerintah untuk membiayai pengelolaan limbah mengurangi
keberlanjutan program pengelolaan limbah. Morrissey dan Browne (2010)
menyatakan sistem pengelolaan sampah kota berkelanjutan harus ekonomis
terjangkau, ramah lingkungan dan dapat diterima secara sosial. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi
permasalahan sampah adalah dengan program bank
sampah. Sebagai dasar hukum pendirian bank sampah adalah Undang-Undang
No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang menyatakan bahwa paradigma pengelolaan sampah harus dirubah
dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang
sumberdaya. Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reuse, Reduce,
Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat.
Salah satu bank sampah yang berada di Yogyakarta saat ini adalah Bank
Sampah SUROLARAS yang berlokasi di Jalan Suronatan, Notoprajan, Ngampilan,
Yogyakarta, merupakan sebuah inisiatif yang memberikan dampak positif pada
lingkungan dan masyarakat sekitar. Sejarah panjangnya mencerminkan dedikasi dan
komitmen dalam mengelola sampah secara berkelanjutan, sambil memberdayakan
ekonomi lokal. Bank Sampah SUROLARAS berdiri sebagai jawaban atas meningkatnya
masalah sampah di wilayah Notoprajan. Pada
awalnya, masyarakat setempat menghadapi kendala dalam mengelola sampah, dan hal
ini mendorong pembentukan bank sampah sebagai solusi konkret. Bank Sampah
SUROLARAS resmi didirikan pada tahun 2012, sebagai upaya bersama antara
pemerintah setempat dan komunitas. Nama "SUROLARAS"
dipilih dengan makna yang mendalam. "SURO"
berasal dari bahasa Jawa yang berarti harapan, sementara "LARAS"
melambangkan keharmonisan. Nama tersebut mencerminkan harapan akan kehidupan
yang lebih baik melalui pengelolaan sampah yang terorganisir dan seimbang.
Saya, sebagai warga Yogyakarta yang peduli lingkungan, baru-baru ini
bergabung dengan keanggotaan Bank Sampah SUROLARAS. Sejak
tanggal 12 November 2023, saya menjadi nasabah setia bank sampah ini. Kujungan
pertama saya diawali dengan antusiasme membawa buku dan kertas bekas, serta
botol plastik seberat +-2,5 kg. Sampah-sampah tersebut tidak hanya memberikan
manfaat positif bagi lingkungan, tetapi juga menambah saldo tabungan saya sebesar
Rp 5.000,00.
Kemudian
saya berkunjung kembali pada tanggal 26 November 2023, saya membawa sampah
berupa botol kaca dan kardus seberat +-2 kg. Dengan senang hati, saya
menyerahkan sampah-sampah tersebut kepada petugas Bank Sampah SUROLARAS.
Hasilnya, saldo tabungan saya bertambah sebesar Rp 4.000,00 yang membuat saldo
akumulafit tabungan saya sebesar Rp 9.000,00. Keterlibatan saya sebagai nasabah
bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi sebagai bentuk dukungan nyata terhadap
upaya menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan hidup.
Manfaat
dari partisipasi saya sebagai nasabah bukan hanya terbatas pada nilai ekonomi
yang terakumulasi dalam tabungan. Saya juga merasakan kepuasan batin karena telah
berkontribusi pada upaya bersama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Menjadi nasabah bank sampah adalah bentuk nyata tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang dapat dilakukan oleh setiap individu.
Keberadaan Bank Sampah SUROLARAS bukan hanya sebagai tempat pembuangan
sampah semata, melainkan pusat perubahan sosial dan kesadaran lingkungan.
Melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi, bank sampah ini terus mendorong
perubahan pola pikir masyarakat tentang sampah. Dengan menjadi nasabah, saya
juga merasakan dampak positif dari peningkatan kesadaran ini dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagai kesimpulan, Bank Sampah SUROLARAS di Jalan Suronatan, Notoprajan,
Ngampilan, Yogyakarta, bukan hanya lembaga pengelola sampah, tetapi juga agen
perubahan dalam masyarakat. Sejarah panjangnya menjadi bukti bahwa perubahan
positif dimulai dari langkah-langkah kecil yang diambil bersama-sama. Saya
berharap partisipasi aktif saya sebagai nasabah dapat memberikan inspirasi dan
motivasi kepada orang lain untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan melalui peran positif mereka dalam bank sampah lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Sri
Haryanti. Dkk. 2020. Studi Penerapan
Bank Sampah Dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Kota Yogyakarta. Bioeksperimen, Volume 6
No. 1 (Maret 2020).
0 komentar:
Posting Komentar