BERPARTISIPASI
DALAM UPAYA
PEMADAMAN
KEBAKARAN HUTAN
“KEBAKARAN
HUTAN GUNUNG ROTO SELO TIMUR”
Essay
Prestasi
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Yosy Tri Aprian – 21310410188
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Pada hari Minggu, 15 Oktober 2023, sebuah bencana melanda Gunung Roto Selo Timur, Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo. Kebakaran hutan yang dahsyat merebak dengan cepat, menciptakan situasi kekhawatiran di antara penduduk setempat. Saya, bersama rekan-rekan anggota kepolisian lain dan bantuan dari warga sekitar,segera menuju ke area kebakaran terjadi yang penuh tantangan untuk memadamkan api yang merembet di lereng gunung. Saat itu ketika berita tentang kebakaran hutan mencapai kantor polisi, tanpa ragu-ragu, kami dari anggota kepolisian, segera merespons panggilan tugas untuk membantu mengatasi bencana ini. Setibanya kami di Gunung Roto Selo Timur, pemandangan yang mengejutkan menyambut kami. Kobaran api yang cukup besar sudah berkobar di tengah pepohonan dan semak belukar, menciptakan lautan api yang menakutkan.
Lokasi yang menjadi pusat kebakaran terletak di daerah bertebing curam dan jauh dari akses jalan raya. Sehingga mobil pemadam kebakaran tidak dapat mencapai titik api yang sulit dijangkau ini, oleh karena itu misi pemadaman harus dilakukan secara manual. Kondisi alam yang sulit memaksa kami untuk bergantung pada alat seadanya, dengan keberanian dan tekad sebagai senjata utama. Dengan bertekad untuk memadamkan api, kami membentuk barisan manusia. Berjalan melintasi semak belukar yang sebagian sudah mulai ikut terbakar, kami membawa ember-ember berisi air, alat pemadam api ringan, dan peralatan seadanya lainnya. Terlebih lagi, angin kencang membuat upaya kami semakin sulit. Api dengan cepat menyebar melalui serpihan-semipan pohon yang terbawa angin, menciptakan titik api baru yang harus segera kami tanggulangi. Kami harus merangkak di atas batuan yang licin, menjaga keseimbangan di lereng gunung yang curam. Terkadang, harus melewati asap tebal yang menyengat mata, kami terus maju dengan semangat gotong-royong yang mendorong langkah-langkah kami. Setiap langkah adalah pertempuran melawan kuasa alam dan waktu yang ada.
Tanpa peralatan canggih, kami hanya menggunakan alat seadanya. Ember-ember air menjadi senjata utama kami, dilemparkan ke arah api yang membara. Setiap percikan air yang berhasil mencapai api membawa kelegaan dan semangat baru untuk melanjutkan pertempuran kami yang belum berakhir. Ranting-ranting pohon yang tidak terbakar menjadi alat pemadam api sederhana. Kami menyapu api dengan berbagai macam alat seadanya, sementara peralatan pelindung diri kami terus terpapar panas dan asap. Meskipun lelah dan terpapar risiko kebakaran, semangat untuk melindungi lingkungan terus membara di dalam benak kami semua.
Perjuangan yang luar biasa akhirnya membuahkan hasil. Pada hari Senin, 16 Oktober 2023, dimana api mulai mereda. Meskipun sebagian besar api berhasil dipadamkan, masih terlihat kepulan asap di beberapa titik, menandakan bahwa upaya pemadaman harus terus berlanjut. Meskipun ada tanda-tanda api sudah mulai padam, kami menyadari bahwa tugas kami belum selesai sepenuhnya. Kami menjaga pos pengawasan untuk mencegah kemungkinan kebakaran kembali. Keberhasilan pemadaman hutan menjadi suatu hasil positif bagi semangat gotong-royong dan ketahanan kami dalam menghadapi alam yang keras.
Meskipun api telah berhasil kami kendalikan, tetapi kesadaran lingkungan masyarakat harus terus ditingkatkan. Pendidikan masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan perubahan iklim menjadi penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kami juga harus tetap waspada terhadap kemungkinan api yang kembali menyala jika ditiup angin kencang. Perjuangan kami melawan kebakaran hutan di Gunung Roto Selo Timur adalah cerminan kekuatan kolaborasi antara kepolisian, warga, dan lingkungan. Meskipun sulit, pengalaman ini mengajarkan saya betapa pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan iklim dan bagaimana upaya manusia dapat meminimalkan dampak buruknya. Sebagai figur pelindung masyarakat dan lingkungan, tugas kami tidak hanya memadamkan api saat itu tetapi juga mendidik dan membimbing masyarakat untuk terus melindungi alam, harta berharga kita bersama.
0 komentar:
Posting Komentar