Kamis, 21 Desember 2023

PSIKOEDUKASI: MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERBUDAYA POSITIF BEBAS BULLYING

 

MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERBUDAYA POSITIF

BEBAS BULLYING

Tugas Kelompok “Psikoedukasi” Mata Kuliah Kesehatan Mental

Dosen Pengampu: FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA


Anggota Kelompok 2

1.      Aisyah Zulaina                        (22310410067)

2.      Bastian Jan Bona T. S.            (22310410069)

3.      Chornelia Minar T.                  (22310410078)

4.      Novita Prabandari                   (22310410039)

 

PSIKOLOGI-SJ

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERISTAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

 

Pada kesempatan kali ini,saya bersama rekan-rekan, mendapati tugas Psikoedukasi mengenai masalah emosional dan perilaku yang mengacu pada konteks social yang marak terjadi saat ini dan disertai dengan teori Kesehatan Mental yang telah kami pelajari. Kami memutuskan untuk memilih tema Bullying, karena selain kasus ini masih marak terjadi, mensosialisasikan terkait bullying ini masih harus digencarkan terutama untuk generasi muda sehingga masyarakat Indonesia paham bahwa tindakan bullying itu tidak dibenarkan sama sekali, sekalipun bermaksud hanya untuk lelucon saja. Kami juga mengangkat tema ini dari kasus anak kelas 6 SD yang mengalami bullying hingga meninggal dunia di Bekasi. Siswa berinisial F menjadi korban bullying setelah diduga di jahili teman sekolahnya berujung kakinya harus diamputasi dan akhirnya F harus kehilangan nyawanya karena kanker tulang.

Dalam kegiatan Psikoedukasi ini kelompok kami memberikan penyuluhan terkait Bullying kepada siswa-siswi Kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 1 Plesungan yang beralamatkan di Jalan Mayor Achmadi No.37, Gerumbulpring, Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kami melaksanakan kegiatan tersebut pada hari Senin, 11 Desember 2023 pukul 09.30-11.00 WIB.  Kami tiba di lokasi 1 jam sebelum kegiatan dimulai, selain kulo nuwun dengan guru-guru yang hadir saat itu, kami berbincang sedikit mengenai beberapa hal saat itu. sebelumnya kami juga melakukan briefing terlebih dahulu untuk memantapkan acara. Setelah waktu mendekati pelaksanaan kami menuju ke dalam kelas dan bertemu siswa-siswi Kelas 6 SD N 01 Plesungan.

Bullying sendiri merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bullying adalah sebuah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik maupun psikologi sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tak berdaya (Sejiwa, 2008 dalam Zakiyah, 2017). Bullying bahkan sudah sering terjadi di sekolah dan dilakukan oleh para remaja, bahkan sekarang anak-anak usia sekolah dasar sudah melakukan bullying. Tidak menutup kemungkinan bahwa anak usia dini juga dapat tidak sengaja menjadi pelaku ataupun korban bully karena lingkungan dan lain halnya.

Peran dalam bullying mencakup pelaku bullying (bullies), korban bullying (victim) dan pihak yang teribat dalam perilaku agresif dan menjadi korban perilaku agresif (bully-victim). Bullying memiliki beberapa bentuk contohnya seperti memukul, menendang dan menghancurkan barang yang dimiliki oleh korban (Bullying Fisik). Penindasan berupa menyebutkan julukan nama yang tidak bagus, mencela, memfitnah, mengkritik kejam termasuk dalam Bullying Verbal, sedangkan penindasan berbentuk pengucilan, penghindaran atau penyingkiran disebut sebagai Bullying Relasional, serta penindasan melalui pesan singkat, voicemail atau website disebut dengan Cyber Bullying, Faktor penyebab terjadinya bullying menurut Ariesto (2009) dalam jurnal Zakiyah, 2017, diantara lain adalah kelarga, sekolah, kelompok sebaya, lingkungan social, dan tayangan televisi dan media cetak serta media social.

Dampak bullying selain dapat menimbulkan sakit hati dan cacat fisik, tindak bullying juga dapat mempengaruhi kesehatan mental yaitu dapat menyebabkan korban memiliki kecemasan hingga depresi. Bahkan depresi itu dapat menimbulkan perilaku bunuh diri pada korban. Korban bullying biasanya cenderung lebih tidak percaya diri, mudah cemas dan takut, memilih sikap menghindar dari sekolah yang dapat mengganggu pembelajaran. Selain itu tindakan bullying juga dapat membuat korban menarik diri, lebih pendiam, lebih rentan stress dan depresi. Bahkan dapat menjadi pelaku agresif untuk menyalurkan amarahnya. Selain itu, dampak dari bullying tidak hanya dirasakan oleh korban saja, melainkan juga pelaku dan saksi bullying. Pelaku bullying tidak mampu memiliki hubungan yang sehat karena memiliki kepercayaan diri yang berlebih, keras kepala, mudah marah, sedikitnya rasa empati. Sedangkan saksi bullying dapat bergabung menjadi pelaku karena takut menjadi sasarannya dan kurang rasa empati, apabila menyaksikan tindak bullying tanpa edukasi lebih lanjut. (Firdus, DA, dkk, 2021).

Pada saat melakukan penyuluhan kami memaparkan materi terkait bullying seperti pengertian bullying, jenis bullying, dampak bullying, terjadinya bullying, langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi bullying dan bagaiaman cara menolong korban bullying, yang pastinya kami kaitkan dengan kesehatan mental itu sendiri.  Tidak hanya sekedar pemaparan saja, kami juga berikan ice-breaking disela-sela materi untuk membangkitkan semangat siswa-siswi kembali dan ada kuis terkait bullying dengan kesehatan mental yang berhadiah. Siswa-siswi Kelas 6 dengan antusias mendengarkan dan menjawab semua pertanyaan yang kami berikan. kegiatan kami akhiri dengan sesi foto bersama.

Pada dasarnya siswa-siswi Kelas 6 SD N 1 Plesungan ini menyadari bahwa bullying bukanlah perilaku yang benar dan dapat membuat korbannya sakit hati. Hanya saja mereka masih menganggap bahwa itu hal yang wajar dan mereka cukup merasa senang ketika menjadi pelaku. Kebanyakan dari mereka menggunakan bullying verbal, yaitu dengan memanggil temannya dengan nama ayahnya. Harapannya, semoga dengan psikoedukasi yang kami berikan kepada mereka dapat mengurangi tindak bullying hingga menjauhi perilaku agresif tersebut. Selain itu, pihak keluarga terutama orang tua, pihak sekolah yakni guru-guru dan lingkungan harus mampu bekerjasama dalam menuntun dan mengajarkan serta memantau tingkah laku mereka. Karena kita sebagai orang dewasa, sudah sepatutnya mengedukasi atas buruknya tindak bullying, mengedepankan perilaku moral dan membimbing mereka dalam keberhasilan pembentukan kepribadian yang baik dan positif.

Ayo teman-teman semua, terutama adik-adikku, Mari kita jauhi tindakan Bullying! Mari menjadi generasi muda yang paham akan moral dan berbudaya positif, Bebas bullying! J

Link Video TikTok: https://vt.tiktok.com/ZSNs1Dowf/

Lampiran foto:




Referensi:

Firdaus, D. A., Jugosatrio, A. K. P., Malik, A. R., & Syahrini, A. (2021). ESSAI: DAMPAK BULLYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL.  

Zakiyah, e. z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying. Jurnal Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2).

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar