MENABUNG SAMPAH LANGKAH MENUJU LINGKUNGAN
BERSIH
Psikologi Lingkungan Essay 6 Nasabah Bank
Sampah Gemah Rimah
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Disusun oleh:
YUSUF KHOIRUL ANAS
22310410003
PSIKOLOGI SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
2023
Kamis, 30 Oktober 2023 saya mengunjungi Bank
Sampah Gemah Ripah yang berada di Bantul, Yogyakarta untuk melihat pengelolaan
sampah yang dilaksanakan di tengah pesatnya pertumbuhan populasi dan
urbanisasi, persoalan sampah menjadi tantangan serius bagi berbagai kota,
termasuk Yogyakarta. Salah satu pendekatan inovatif untuk menghadapi masalah
ini adalah dengan mempraktikkan menabung sampah melalui pemilahan antara
organik dan anorganik. Upaya ini bukan hanya membawa manfaat bagi lingkungan,
tetapi juga membentuk perilaku ramah lingkungan yang dapat diadopsi oleh
masyarakat.
Pertama-tama, pemilahan sampah organik dan anorganik merupakan langkah konkret dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk pertanian dan kelestarian tanah. Sementara itu, pemilahan sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, membuka peluang besar untuk proses daur ulang yang dapat mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan.
Kedua, melalui menabung sampah dengan cara
pemilahan, Yogyakarta dapat merangsang perkembangan ekonomi berbasis
lingkungan. Dengan membangun fasilitas daur ulang yang mampu memproses bahan
anorganik, kota ini tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga
menciptakan peluang pekerjaan baru. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan
berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan lingkungan, tetapi
juga pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Saya juga turut memilah sampah yang ada di
rumah. Saya mengumpulkan botol air mineral, kemasan susu, dan kaleng-kaleng.
Pada kunjungan pertama, saya menabung 1 kg botol mineral, ½ kg kemasan susu,
dan 1 kg kaleng-kaleng. Saya mendapat Rp 4.000,-. Mungkin nilai rupiah tersebut
tidak seberapa, namun dampak yang diberikan luar biasa.
Kunjungan kedua saya lakukan pada Kamis, 30
November 2023 genap satu bulan yang lalu saya menabung lagi dengan membawa 1,5
kg botol mineral, 1 kg kemasan susu, dan 2,5 kg kaleng-kaleng. Kali ini saya
mendapat uang sebanyak Rp 7.000,-. Hal ini menjadi pengalaman baru yang
bermanfaat dan menyenangkan bagi saya karena dapat membantu lingkungan tetap
terjaga.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap
keberlanjutan lingkungan semakin meningkat melalui pemilahan sampah. Program
edukasi yang mendukung kegiatan menabung sampah dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang dampak sampah terhadap ekosistem. Dengan adanya pemahaman
ini, masyarakat akan lebih cenderung mengadopsi perilaku ramah lingkungan, seperti
mengurangi penggunaan plastik dan mendukung upaya daur ulang.
Namun, untuk mencapai keberhasilan penuh
dalam menabung sampah melalui pemilahan, diperlukan dukungan penuh dari
pemerintah setempat. Investasi dalam infrastruktur daur ulang, pelaksanaan
program edukasi yang efektif, dan insentif bagi masyarakat yang aktif dalam
menabung sampah dapat menjadi langkah-langkah kunci.
Secara keseluruhan, menabung sampah melalui
pemilahan organik dan anorganik di Yogyakarta bukan hanya sebagai strategi
pengelolaan sampah yang efektif, tetapi juga sebagai upaya kolektif menuju
keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Dengan mengintegrasikan praktik ini ke
dalam kehidupan sehari-hari, Yogyakarta memimpin dengan contoh bagi kota-kota
lain, menciptakan masyarakat yang berperilaku tanggung jawab terhadap
bumi yang kita huni.
0 komentar:
Posting Komentar