Senin, 04 Desember 2023

E6_YUSUF KHOIRUL ANAS_22310410003_Menabung Sampah di Bank Sampah Gemah Ripah_Psi.Ling

 

MENABUNG SAMPAH LANGKAH MENUJU LINGKUNGAN BERSIH

Psikologi Lingkungan Essay 6 Nasabah Bank Sampah Gemah Rimah

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.


Disusun oleh:

YUSUF KHOIRUL ANAS

22310410003

PSIKOLOGI SJ

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

2023

 

Kamis, 30 Oktober 2023 saya mengunjungi Bank Sampah Gemah Ripah yang berada di Bantul, Yogyakarta untuk melihat pengelolaan sampah yang dilaksanakan di tengah pesatnya pertumbuhan populasi dan urbanisasi, persoalan sampah menjadi tantangan serius bagi berbagai kota, termasuk Yogyakarta. Salah satu pendekatan inovatif untuk menghadapi masalah ini adalah dengan mempraktikkan menabung sampah melalui pemilahan antara organik dan anorganik. Upaya ini bukan hanya membawa manfaat bagi lingkungan, tetapi juga membentuk perilaku ramah lingkungan yang dapat diadopsi oleh masyarakat.

Pertama-tama, pemilahan sampah organik dan anorganik merupakan langkah konkret dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk pertanian dan kelestarian tanah. Sementara itu, pemilahan sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, membuka peluang besar untuk proses daur ulang yang dapat mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan.


Kedua, melalui menabung sampah dengan cara pemilahan, Yogyakarta dapat merangsang perkembangan ekonomi berbasis lingkungan. Dengan membangun fasilitas daur ulang yang mampu memproses bahan anorganik, kota ini tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga menciptakan peluang pekerjaan baru. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Saya juga turut memilah sampah yang ada di rumah. Saya mengumpulkan botol air mineral, kemasan susu, dan kaleng-kaleng. Pada kunjungan pertama, saya menabung 1 kg botol mineral, ½ kg kemasan susu, dan 1 kg kaleng-kaleng. Saya mendapat Rp 4.000,-. Mungkin nilai rupiah tersebut tidak seberapa, namun dampak yang diberikan luar biasa.

Kunjungan kedua saya lakukan pada Kamis, 30 November 2023 genap satu bulan yang lalu saya menabung lagi dengan membawa 1,5 kg botol mineral, 1 kg kemasan susu, dan 2,5 kg kaleng-kaleng. Kali ini saya mendapat uang sebanyak Rp 7.000,-. Hal ini menjadi pengalaman baru yang bermanfaat dan menyenangkan bagi saya karena dapat membantu lingkungan tetap terjaga.

Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan lingkungan semakin meningkat melalui pemilahan sampah. Program edukasi yang mendukung kegiatan menabung sampah dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak sampah terhadap ekosistem. Dengan adanya pemahaman ini, masyarakat akan lebih cenderung mengadopsi perilaku ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik dan mendukung upaya daur ulang.

Namun, untuk mencapai keberhasilan penuh dalam menabung sampah melalui pemilahan, diperlukan dukungan penuh dari pemerintah setempat. Investasi dalam infrastruktur daur ulang, pelaksanaan program edukasi yang efektif, dan insentif bagi masyarakat yang aktif dalam menabung sampah dapat menjadi langkah-langkah kunci.

Secara keseluruhan, menabung sampah melalui pemilahan organik dan anorganik di Yogyakarta bukan hanya sebagai strategi pengelolaan sampah yang efektif, tetapi juga sebagai upaya kolektif menuju keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Dengan mengintegrasikan praktik ini ke dalam kehidupan sehari-hari, Yogyakarta memimpin dengan contoh bagi kota-kota lain, menciptakan masyarakat yang berperilaku tanggung jawab terhadap bumi yang kita huni.

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar