Nama : Tegar Chandra Surya Perdana
Nim : 22310410028
Kelas : Reguler A1
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Anggota kelompok : Endy Zhuans Saputra (22310410071)
Topik |
Eksperimen Pembuatan Pupuk Kompos
Basah dan Kompos Kering. |
Permasalahan |
Sampah organik rumah tangga yang
berlimpah seringkali menjadi masalah pengelolaan lingkungan perkotaan. Di
sisi lain, penggunaan pupuk anorganik berlebihan dapat merusak kesuburan
tanah dalam jangka panjang. Maka perlu adanya inovasi untuk mengolah sampah
organik menjadi pupuk organik melalui proses pengomposan. |
Ringkasan |
Pengelolaan limbah rumah tangga
yang tidak tepat selama ini menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Di
sisi lain, penggunaan pupuk kimia secara berlebihan telah merusak kesuburan
tanah dalam jangka panjang. Maka dari itu, pemanfaatan kembali limbah organik
rumah tangga menjadi pupuk kompos perlu digalakkan. Ada dua jenis utama kompos yang
dapat diproduksi dari limbah organik, yaitu kompos basah dan kompos kering.
Keduanya memiliki sejumlah manfaat baik secara ekonomi maupun ekologi. Dari sisi pertanian,
pengaplikasian kompos basah maupun kering sama-sama terbukti mampu
memperbaiki struktur dan tekstur tanah. Kompos menyediakan bahan organik
serta mineral yang melimpah, sehingga tanah menjadi gembur dan subur secara
alami. Produktivitas tanaman pun meningkat pesat. Kompos basah umumnya lebih kaya
akan kandungan mikroba dan nutrisi. Sehingga cocok diaplikasikan untuk skala
pertanian kecil hingga medium. Sementara kompos kering lebih tahan lama,
sesuai untuk pertanian luas atau diperdagangkan jarak jauh. Dari sisi lingkungan, pemanfaatan
limbah organik menjadi kompos mengurangi penumpukan sampah serta emisi gas
rumah kaca dari sampah yang terurai. Kompos juga ramah lingkungan, tidak
meninggalkan residu berbahaya bagi ekosistem seperti halnya pupuk kimia. Saat saya melakukan eksperimen di
rumah Bu Shinta saya melakukan pembuatan pupuk kompos. Hal pertama yang di
berikan oleh Bu Shinta yaitu sebuah gentong yang berisi kompos kering dan
saya bersama dengan tim saya melakukan beberapa tahap pada kompos kering
tersebut; Pertama kami melakukan penyaringan pada kompos tersebut, Ke-dua kami
memasukan arang kedalam gentong tersebut, Ke-tiga kami memasukan kulit telur
kedalam gentong, Ke-empat kami memasukan abu dengan cara disaring, Ke-lima
kami aduk semua bahan bahan yang sudah dimasukan kedalam gentong, dan setelah
itu baru kami kemas pupuk kompos kering tersebut. Hal kedua yang kami lalukan yaitu
membuat pupuk kompos basah, kami di beri sebuah gentong yang berisi pupuk
kompos kering dan sebuah bak yang berukuran besar. Saya bersama dengan tim
saya melakukan beberapa tahap untuk membuat pupuk kompos basah, yaitu;
Pertama kami tuang pupuk kering yang berada pada gentong ke sebuah Bak besar
lalu kami isi dengan air secukupnya, Ke-dua kami menuangkan EM4 sebanyak 20
tutup botol, Ke-tiga kai menuangkan 2 sendok anti jamur, 1 mangkuk kapur
tani, 1 mangkuk fermentasi kulit bawang, molase secukupnya, 50 lembar daun
siri, dedak 1 mangkuk, serbuk gergaji, dan garam sebanyak 3 sendok, Ke-empat
setelah semua bahan masuk kedalam bak kami aduk sampai rata dan setelah rata
kami menuangkannya ke dalam gentong baru yang berisi bantal dari potongan
kardus dan diatasnya diberikan kompos kering. Setelah semua langkah tersebut
barulah ditutup dan disimpan |
Diskusi |
Eksperimen bertujuan mencari
metode pengomposan terbaik dari segi hasil dan waktu. Dari hasil pengamatan,
kompos basah memiliki beberapa keunggulan dibanding kompos kering. Prosesnya
lebih cepat karena tak memerlukan pengeringan. Kandungan mikroba dan unsur
hara lebih tinggi pada kompos basah sehingga lebih cocok untuk pertanian
skala kecil. Sementara kompos kering lebih awet simpan dalam jangka panjang
dan logistik jarak jauh. Namun kendalanya, petani masih
ragu menggunakan pupuk kompos dibanding pupuk kimia. Perlu sosialisasi dan
pendampingan kepada petani agar lebih percaya dengan keunggulan pupuk
organik. Selain itu peningkatan skala produksi perlu dilakukan agar kompos
dapat tersedia dalam jumlah besar dengan harga terjangkau. Dengan upaya ini
diharapkan penggunaan pupuk organik dapat lebih luas, mengingat manfaatnya
yang besar bagi kesehatan tanah pertanian. |
0 komentar:
Posting Komentar